Thailand, reportasenews.com – Dua warga gay AS telah didenda karena memposting foto online foto mereka membuka celana dan menunjukan pantat telanjang mereka di depan sebuah kuil suci Thailand yang terkenal, mereka kini menghadapi tuntutan perilaku pornoaksi yang berlaku disana dan dilakukan ditempat ibadah.
Joseph Dasilva, 38, dan Travis Dasilva, 36, keduanya pasangan gay, ditangkap di bandara Don Mueang Bangkok saat mereka bersiap untuk meninggalkan negara tersebut untuk ke Kamboja.
Gambar yang diambil di Wat Arun (Temple of the Dawn), menunjukkan sepasang punggung mereka menghadap ke kamera, memandang kearag kuil dengan celana pendek ditarik ke bawah. Perilaku masa bodoh kedua gay ini terhadap lokasi ibadah di Thailand membuahkan hasil mereka terjerat hukum Thailand.
Pasangan ini mengaku memasang gambar di Instagram dan Twitter, menurut polisi setempat.
Mereka menuduh pasangan tersebut sengaja telanjang didepan publik – dimana mereka masing-masing didenda 5.000 baht (153 dolar AS), dan juga mempertimbangkan tuduhan pornoaksi lainnya di tempat ibadah serta penyebaran pornografi di Internet.
“Mereka mungkin dikenai aksi cabul di tempat-tempat suci dan bukan cuma kecabulan standar saja,” kata sebuah pernyataan polisi Thailand.
“Mereka harus menanggung hukuman penjara yang lebih lama. Ini mengingatkan orang untuk menghormati agama dan budaya Thailand.”
Sebuah kejahatan “penghinaan agama” dapat dihukum sampai tujuh tahun penjara, menurut hukum Thailand. Menyebarluaskan pornografi secara online bisa menimbulkan masa tahanan bertambah lima tahun.
Dasilvas telah memotret bokong telanjang di hotspot turis berkali-kali. Pasangan itu, yang menyebut diri mereka sebagai “pecandu perjalanan”, memasang foto bugil mereka di akun Instagram mereka yang bernama “Traveling Butts.” Akun yang memiliki 14.000 pengikut, telah dihapus fotonya.
Kata San Diego Gay and Lesbian News yang berbasis di AS mengutip seorang komisaris kota San Diego yang mengatakan bahwa orang-orang tersebut telah meminta bantuan.
Komisaris tersebut, Nicole Murray-Ramirez, mengatakan kepada surat kabar tersebut: “Meskipun saya sangat kecewa dengan tindakan mereka, saya berbicara dengan pejabat pemerintah AS untuk mengetahui bantuan apa yang dapat kami berikan kepada mereka.”
Reaksi terhadap media sosial cukup konsisten.
Ranier Maningding, pemilik blog populer Love Life dari Asian Guy, memposting: “Sikap perilaku tidak perduli atas budaya bangsa lain bisa membuat Anda menerima ganjaran pukulan balik akibat perbuatan itu.”
Pengguna Twitter Michael Ortali mengatakan: “Bahkan jika saya gay, saya berpihak pada orang-orang Thailand mengenai hal ini. Anda tidak bisa hanya pergi ke suatu negara dan bersikap tidak senonoh atas apa yang orang anggap sebagai tempat suci mereka. Itu murni kebodohan dan tidak hormat. Menginap saja di penjara akan memberi mereka pelajaran yang bagus.” (Hsg)