Malaysia, reportasenews.com: Duta Besar Korea Utara untuk Malaysia, Kang Chol terus melontarkan kritiknya atas penanganan Malaysia dikasus pembunuhan Kim Jong-nam, dia mengancam kasus ini bisa membuat kedua negara terjungkal dalam pertikaian diplomatik.
Kang menuduh polisi Malaysia mengancam keluarga dari tersangka warga Korea Utara yang ditangkap dengan todongan senjata, dan juga memukuli anak remaja pria itu ketika mereka menyerbu kondominium tersangka di Kuala Lumpur.
“Terakhir Jumat malam, polisi berpakaian preman Malaysia menggerebek kondominium warga kami di sini di Kuala Lumpur dan secara paksa menangkapnya tanpa surat perintah atau bukti,” kata Kang.
“Mereka bahkan menunjukkan senjata pada anggota keluarganya untuk mengancam nyawa mereka dan menggebuki anak remaja tepat di wajah”.
“Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia yang dapat dilihat hanya dalam film-film geng AS,” katanya dalam konferensi pers di depan Kedutaan Besar Korea Utara pada Senin sore.
Dia mengacu pada penangkapan Ri Jong-chol dari Pyongyang, 47 tahun, orang keempat yang ditangkap dalam penyelidikan atas kematian Jong-nam.
Wisma Putra, Deplu Malaysia memberi respon bernada keras, mengatakan pendapat Kang itu sebagai “tuduhan tak berdasar sebagai upaya serius untuk menodai reputasi negara Malaysia.”
Pernyataan keras ini dikeluarkan justru saat Kang Choi masih didalam gedung Kementerian Luar Negeri untuk memenuhi pertemuan dengan Wakil Sekretaris Jenderal, Raja Nurshirwan Zainal Abidin.
Kang sebelumnya telah menuduh Malaysia berkolusi dengan Korea Selatan, mengatakan bahwa Korea Utara tidak bisa mempercayai hasil penyelidikan polisi Malaysia, juga tidak bisa mempercayai pernyataan pejabat Malaysia.
Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak ikut berkomentar membela pekerjaan polisi Malaysia dan dokter, mengatakan mereka “sangat profesional.”
“Saya memiliki keyakinan mutlak bahwa mereka adalah objektif dalam apa pun yang mereka lakukan.
Terlepas dari isi tuduhannya, Kang juga mengajak bersama membuat tim penyelidikan atas kematian Jong-nam, saudara tiri dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
“Kami secara resmi menginformasikan Malaysia dan masyarakat internasional bahwa kami sarankan membentuk tim bersama penyelidikan atas insiden ini untuk membuat klarifikasi (lebih besar),” katanya.
Dia menambahkan bahwa jika Malaysia setuju dengan usulannya, Korea Utara siap untuk mengirim delegasi pengacara untuk membantu.
Jong-nam, 45, dibunuh oleh dua wanita yang memercik wajahnya dengan bahan kimia di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2) keberangkatan pada Februari 13. Dia hendak berangkat ke Macau.
Polisi Malaysia juga telah menangkap Doan Thi Huong, yang memegang paspor Vietnam, dan Siti Aisyah dari Indonesia, berikut telah ditahan pacar mereka untuk membantu penyelidikan. (HSG/ The Star)