Jakarta, reportasenews.com-Kader PKS yang mengumbar hinaan dan mencela pahlawan nasional di lembaran kertas uang baru sebagai pahlawan kafir, akhirnya minta ampun agar kasusnya tidak dilanjutkan.
Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, Dwi Estiningsih sudah minta ampun dan minta maaf.
“Saya berharap kalau (Dwi Estiningsih) sudah minta maaf, pelapor bisa mencabut laporannya,” ujar Iriawan kepada wartawan di Gedung Ditjen Bea Cukai, Jl Ahmad Yani By Pass, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (23/12).
Pelapor Dwi Estiningsih, Achmad Zaenal Effendi mengaku menerima permintaan maaf. Tetapi Zaenal menginginkan proses hukum terus berjalan.
“Kita akan pastikan dulu ke pelapor, tapi dari tipikal yang bersangkutan kemungkinan akan mencabut menurut analisis saya. Saya juga berharap kalau sudah minta maaf ya, yang namanya manusia kalau memaafkan dengan tulus mungkin bisa dicabut,” sambung Iriawan.
Kasus ini berawal saat Dwi melalui akun Twitter-nya @estiningsihdwi, meretweet sebuah artikel berjudul ‘Tiada Pahlawan Imam Bonjol di Dompet Kami Lagi’ pada Senin (19/12) lalu. Gambar Imam Bonjol di uang Rp 5.000 di uang rupiah baru saat ini memang digantikan oleh sosok guru besar Nahdlatul Ulama (NU) Dr KH Idham Chalid.
Dwi mengkritisi Bank Indonesia (BI) dan pemerintah yang baru saja menerbitkan uang rupiah desain baru. Dia mengkritik 12 pahlawan yang gambarnya terpampang di uang rupiah baru. Dia menilai komposisi pahlawan di uang baru itu dari sisi agama tidak ideal, karena tidak mengakomodir Islam sebagai mayoritas.
Cuitan Dwi direspons Zaenal selaku Sekretaris Forum Komunikasi Anak Pejuang Republik Indonesia (Forkapri) dengan melapor ke Polda Metro. Zaenal adalah anak dari seorang pejuang veteran. (tat)