Pasuruan, reportasenews.com – Kalangan pelajar dari sekolah dan mahasiswa di kawasan Kabupaten Pasuruan dan Malang, mengunjungi wisata edukasi konservasi yang digelar Yayasan Sanggar Indonesia Hijau, berada di kawasan Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (11/5) pagi.
Selain dihadiri siswa, kegiatan konservasi juga dihadiri instansi terkait dan pukuhan anggota karang taruna dari berbagai kecamatan.
Wisata edukasi yang kali pertama digelar juga dilaksanakan kegiatan tabung ikan sebanyak 15.000 ikan jenis nila dan penanaman ribuan pohon di hutan milik Perhutani di wilayah Purwodadi.
“Dari pelaksanaan kegiatan ini dasarnya untuk edukasi konservasi lingkungan. Dengan upaya itu sekaligus memunculkan ekonomi kreatif dan sosial, “kata Sugiarto, saat di lokasi konservasi, Kamis (11/5).
Dikatakannya wisata konservasi ini dilakukannya agar masyarakat dan generasi muda yang merupakan penerus bangsa akan mengetahui secara pasti tentang alam sekitarnya dan potensinya.
Sehingga dengan begitu, mereka dapat berfikir secara positif terhadap lingkungan. “Betapa pentingnya arti konsevasi sehingga pelajar dan mahasiswa bisa mengambil hikmahnya,” bebernya.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, pihaknya juga merangkul berbagai pihak untuk menyelamatkan akan kerusakan lingkungan. Konservasi dilaksanakan pemanfaatan 15 hektar lahan di lahan Perhutani dan untuk edukasi kegiatan pelatihan dan pemagangan Wanawiyata Widyakarya dilaksanakan di arel seluas dua hektar yang meliputi, wisata tanam pohon, sumber air dan kali Welang.
Sugiarto menjelaskan ada tiga kalimat yakni ekologi, ekonomi dan sosial. “Ekologinya seperti yang sudah dilakukan. Ekonomi bisa menggerakkan potensi ekonomi masyarakat sekitar dengan berjualan dan sosial hasilnya untuk masyarakat. Selain itu juga agar bisa menggugah semua pihak untuk ikut berperan pada konservasi ini, “ujarnya.
ADM Perhutani KPH Pasuruan, Loesy T mengapresiasi atas upaya konservasi tersebut, yang tentunya punya peranan positif dan perlu didukung oleh semua pihak.
“Jiwa forester tak berhenti di Kabupaten Pasuruan saja akan tetapi bisa ditularkan ke kabupaten lainnya seperti Mokokerto. Ini gerakan penghijauan. Bisa dilaksanakan saat ospek untuk cinta lingkungan bagi mahasiswa dan penaman ini agar berlanjut bagi penerus,” terangnya. (abd)