Probolinggo, reportasenews.com – Modus penipuan jasa ibadah haji dan umrah masih marak terjadi. Kali ini menimpa jamaah umrah asal Probolinggo. Seperti disampaikan Anggota Komisi VIII DPR RI Hasan Aminuddin, ketika tengah melaksanakan umrah, ia melihat enam orang jamaah umrah asal Kabupaten Probolinggo tengah kebingungan karena ditinggal di Tanah Suci Makkah oleh agen travel mereka.
“Ketika saya melakukan ibadah umrah, ada 6 warga Kabupaten Probolinggo yang dibiarkan telantar, 4 perempuan dan 2 laki-laki. Dengan janji 15 hari di Mekkah, tapi nyatanya hanya 10 hari,”ungkapnya kepada wartawan di Pondok Hati Desa Rangkang, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo Sabtu (14/1).
Hasan yang merupakan suami dari Bupati Probolinggo, Puput Tantriana ini menuturkan, kondisi para jemaah itu sangat terlantar. Salah stu korban penipuan agen travel itu menurut Hasan merupakan istri dari salah satu kyai di Probolinggo.
Agar kasus serupa tak terjadi, hadan mengimbau agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan iming-iming proses cepat dan murah yang biasanya ditawarkan biro perjalanan ibadah haji dan umrah.
“Kalau ada tawaran jasa tentang pemberangkatan umrah atau haji plus, dengan harga murah dan cepat berangkat ke Tanah Suci, travelnya itu diperiksa dulu apakah travel tersebut benar-benar terdaftar di Kemenag (Kementrian Agama RI) apa tidak,” tegas Hasan,
Sebab, menurut politisi Partai Nasdem itu, Kementrian Agama RI sudah mencabut 17 PT jasa pemberangkatan umrah dan haji di seluruh wilayah Indonesia, lantaran adanya modus penipuan itu. Apalagi, lanjut Hasan, saat ini para sales atau pencari jamaah calon umrah dan haji sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia utamanya Jawa Timur Khususnya, Probolinggo.
“Pastikan jadwal pesawatnya, pendampingnya hotel juga. Karena, jarak hotel ini penting ketika sampai di Tanah Suci. Khawatir, umrahnya murah, antara hotel dan masjid berjarak 20 km. Itu perlu di waspadai juga,” imbau Hasan Aminuddin.(dic)