Menu

Mode Gelap

Daerah · 29 Nov 2017 18:48 WIB ·

Era Media Sosial membuat Jurnalis Harus Lebih Profesional


					Ketua IJTI Papua Nugie Tangkepayung Didampingi Sekretaris Riyanto Nay Usai Memberikan Keterangan kepada Wartawan di Jayapura. ( foto : riy ) Perbesar

Ketua IJTI Papua Nugie Tangkepayung Didampingi Sekretaris Riyanto Nay Usai Memberikan Keterangan kepada Wartawan di Jayapura. ( foto : riy )

Jayapura, reportasenews.com – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua Abdul Munib menilai era digital saat ini dapat menggantikan tugas profesi jurnalis pada era digital.

“Kini telepon celuler menyajikan informasi dan perkembangan berita terkini di Republik ini,” ungkap Munib saat memberikan sambutan dalam Coffe Morning dengan Pendam XVII/Cenderawasih di Pendopo Golf Kodam, Rabu (29/11).

Dijelaskannya, perkembangan media sosial yang makin pesat memaksa jurnalis mencari pekerjaan sampingan. Belum lagi produk jurnalisme warga yang tidak terkontrol di dunia maya dapat diakses bebas.

“Profesi wartawan bukan menjadi pekerjaan utama seperti dahulu. Teknologi sekarang sudah canggih mengalahkan pena, saya pun menyarankan para jurnalis mencari pekerjaaan sampingan, bisa berkebun atau membuka kios,” kata Munib.

Munib menilai, telepon celuler mampu menghancurkan perusahaan pers dan menekan perusahaan kamera, kalkulator, perusahaan travel atau jasa transportasi hingga hiburan.

“Prodak perusahaan yang saya katakan tadi, kini ada di ponsel genggam, apalagi kamera rool mungkin sudah hilang dari peredaran,” ujarnya.

Munib juga mengungkapkan, agar jurnalis dilibatkan dalam program ketahanan pangan Presiden Joko Widodo yang dipercayakan kepada TNI di Papua.

“Mungkin kami bisa dilibatkan dalam program itu, bisa melalui pemberitaan atau dilibatkan langsung di lapangan, supaya ada pekerjaan sampingan bagi jurnalis,” kata Munib, yang membuat teman-teman jurnalis yang hadirr pada acara itu tertawa lepas.

Tak jauh berbeda dengan, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Papua Nugie Tangkepayung, dikataknnya jurnalis televisi, khususnya kontributor di daerah mengkhawatirkan dengan perkembangan teknologi di Indonesia.

“Pesan saya kepada kontributor televisi di Papua agar tidak menggantungkan diri pada profesi jurnalis. Jurnalis bisa memikirkan pekerjaan sampingan untuk mencari tambahan nafkah, sebab upah dari profesi ini kecil, belum lagi kalah dengan media sosial,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi  mengatakan, coffe morning ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara TNI dan jurnalis. “ Peran Media sangat penting dalam membentuk opini masyarakat di Papua,” katanya. ( riy )

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Polda Jambi Tetapkan Pendi Cs Jadi Tersangka

16 Mei 2025 - 09:45 WIB

Antisipasi Ancaman Siber yang Kian Komplek Moratelindo dan TKMT Dorong Keamanan Jaringan Bisnis

9 Mei 2025 - 19:37 WIB

Dalam Penetapan Hutang, Hakim MK Minta PUPN Tunjukan Dasar Dokumen Rekening Koran

8 Mei 2025 - 10:53 WIB

Rumah Tajwid, Menyatukan Ilmu dan Amal di Tanah Eropa

6 Mei 2025 - 18:33 WIB

Santuni Anak Yatim, LMK Cakung Juga Akan Adakan Jobfair dan Bina Anak Nakal di Jaktim

3 Mei 2025 - 19:51 WIB

Dirjen Kekayaan Negara  Rionald Silaban Dimintai Keterangan Pengadilan MK Terkait Permohonan Uji Materi Andri Tedjadharma

2 Mei 2025 - 00:31 WIB

Trending di Hukum