Menu

Mode Gelap

Entertainment · 27 Feb 2017 20:32 WIB ·

Eulogi Gerson Poyk; Kembali ke Jalan Pulang


					Sastrawan Gerson Poyk, bukan sekedar laki-laki asal Pulau Rote, yang telah mengukir penanya di jagad sastra Indonesia dan khususnya NTT tanpa 'greget' yang mumpuni. Ketika hidup masih banyak yang tak tahu siapa dia, setelah tiada, mereka baru tahu Bapak adalah perintis sastra, jurnalistik dan dunia literasi NTT. Perbesar

Sastrawan Gerson Poyk, bukan sekedar laki-laki asal Pulau Rote, yang telah mengukir penanya di jagad sastra Indonesia dan khususnya NTT tanpa 'greget' yang mumpuni. Ketika hidup masih banyak yang tak tahu siapa dia, setelah tiada, mereka baru tahu Bapak adalah perintis sastra, jurnalistik dan dunia literasi NTT.

Kupang, reportasenews.com- Esok pukul dua belas siang Bapak saya dimakamkan di TPU Fatukowa Kupang, NTT.

Harusnya Bapak dimakamkan Minggu (26/2), lubang yang terletak paling ujung sudah digali dan dicor. Namun posisi makam yang berada di ujung itu terkesan kalau Bapak bersemayam di sudut tersembunyi dan senyap, tak diketahui siapa pun.

Melihat posisi itu pihak keluarga kurang setuju, kemudian atas campur tangan Gubernur NTT Frans Leburaya, Walikota dan jajaran Pemerintah Daerah, lubang digali lagi di jejeran terdepan yang memudahkan masyarakat pencinta sastra dapat langsung melihat makam Bapak.

Berkaitan dengan pemakaman, hampir seluruh komunitas sastra dan sastrawan NTT menginginkan Bapak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Darmaloka Kupang. Keinginan mereka didasarkan tentang kiprah Bapak yang menjadi pionir sastra NTT hingga ke manca negara.

Namun untuk dimakamkan di situ tidak mudah, menurut sang gubernur yang datang menengok jasad Bapak, ada prosedur yang harus diikuti, salah satunya berkaitan dengan pembelaan negara, itu butuh proses yang cukup lama. Dan akhirnya nama Bapak dijadikan nama Taman Budaya Gerson Poyk. Itu lebih bermanfaat, sebab setiap saat namanya akan disebut dan dikenang warga NTT, demikian pendapat Gubernur, Wklnya, yang datang menjenguk Bapak.

Oke, akan di mana pun Bapak dimakamkan, menurut saya jika Bapak tahu, ia pasti tidak mempermasalahkan itu. Sebab semasa hidup tidur di terminal bis pun jadi. Orang akan selalu mengenang karya dan apa pun yang ia lakukan selama hidupnya dan semua yang berkaitan dengan dunia literasi.

Bapak saya, Gerson Poyk, tak akan pernah kembali dalam bentuk fisik. Mungkin puluhan tahun lagi baru akan muncul sosok seperti ayah saya. Namun dalam sikap dan jiwa sosial yang dimilikinya, saya meyakini jarang yang seperti dia, karena saya saksi hidup hari lepas hari apa yang Bapak lakukan.

Di sini, di Kupang, Bapak akan dimakamkan. Pemberitaan yang terus-menerus tentangnya di berbagai media di Kupang NTT menjadi gaung yang menggelitik masyarakat NTT, juga para pejabatnya bahwa Bapak bukan sekedar laki-laki asal Pulau Rote, yang telah mengukir penanya di jagad sastra Indonesia dan khususnya NTT tanpa ‘greget’ yang mumpuni.

Ketika hidup masih banyak yang tak tahu siapa dia, setelah tiada, mereka baru tahu Bapak adalah perintis sastra, jurnalistik dan dunia literasi NTT.

Gegar yang terjadi memang sudah terlambat, namun itu biasa. Hal-hal yang berkaitan dengan melawan lupa, kadang sulit untuk dilakukan. Bapak sudah menemukan kembali jalan untuk pulang, jalan di mana keringat, kenangan dan kisah masa lalu yang telah memberikan ribuan cinta yang memperkaya ruang imajinya.

Selamat jalan Bapakku sayang…

Terima kasih bagi seluruh sahabat yang sudah membantu Bapak baik dalam masa sakitnya hingga ia menuntaskan waktu yang berdetak di denyut nadinya….salam sastra, penuh cinta dari Bapak saya yang sederhana Gerson Poyk…(fanny poyk)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pria Tewas Usai Melompat ke Sungai Saat Penggerebekan Judi di Kubu Raya

7 Februari 2025 - 10:32 WIB

Polri Bongkar Tambang Timah Ilegal di Bekasi, Kerugian Negara Capai Rp10 Miliar

7 Februari 2025 - 10:27 WIB

Nelayan Sungai Raya yang Hilang Ditemukan Selamat Setelah Mesin Kapal Rusak

6 Februari 2025 - 19:24 WIB

TNI AL Kaji Kebutuhan Kapal Induk untuk Kepentingan Operasi Militer Selain Perang

6 Februari 2025 - 17:38 WIB

Polda Banten Tangkap 14 Pelaku Peredaran Uang Palsu Jaringan Antar Provinsi

6 Februari 2025 - 17:27 WIB

Walikota Jakarta Pusat Arifin Diperiksa Kejati Terkait kasus Dugaan Korupsi

6 Februari 2025 - 17:19 WIB

Trending di Hukum