HAVANA, REPORTASE: Raul Castro, presiden saat ini Cuba, mengumumkan kematian saudaranya Fidel Castro di televisi negara hari Sabtu ini. Pemimpin revolusi legendaris dari Amerika Latin ini meninggal secara alamiah ditanah kelahirannya sendiri
Pemimpin revolusi ditahun 1959, yang menggulingkan diktator yang didukung AS Fulgencio Batista, dan menentang segala upaya AS untuk menggulingkan dia tanpa henti selama lima dekade. Tampuk kepemimpinan Cuba lantas diserahkan kepada saudaranya Raul Castro, 84, pada tahun 2006 setelah Fidel Castro mengalami sakit parah.
Dalam tahun-tahun terakhirnya, Fidel tinggal diperistirahatannya tapi kadang-kadang menulis potongan kolom pendapat atau muncul dipertemuan dengan mengunjungi pejabat.
Al Jazeera Amerika Latin, Editor Lucia Newman, melaporkan dari Santiago, Chile, mengatakan kematian Castro hampir tidak dianggap sebagai kejutan.
“Dia Castro telah menjadi tokoh besar dari kehidupan yang terinspirasi oleh gerakan revolusioner di seluruh dunia, terutama di Amerika Latin,” kata Newman. “Kemunculan Fidel Castro makin jarang tampak didepan publik semenjak dirinya sakit. Kita semua tahu ia telah sakit selama satu dekade dan tidak pernah terlihat sejak Agustus setelah ulang tahunnya yang dirayakan di seluruh negeri.
“Kematiannya akan memiliki dampak emosional yang sangat besar pada Cuba. Itu benar-benar merasa seperti awal dari era Castro,” kata Newman.
Sementara itu warga Havana bereaksi dengan kesedihan besar atas kematian Castro.
“Saya sangat marah. Apa pun yang ingin Anda katakan, dia adalah tokoh masyarakat yang dihormati dan dicintai,” kata Sariel Valdespino, mahasiswa,.
Sebaliknya, secara kontras suasana kegembiraan justru datang dari para warga pelarian yang diasingkan dari Cuba dan menetap di Florida, mereka merayakan kematiannya di jalanan Miami, Little Havana. Tampak video keturunan warga Kuba di Florida menunjukan massa membuka botol sampanye, membunyikan klakson mobil mereka dan memukul-mukul panci dan wajan.
Pemerintah AS menghabiskan lebih dari $ 1 miliar mencoba untuk membunuh, merusak atau memaksa Castro terguling kekuasaan, tetapi ia tidak tergores sedikitpun dari kursinya sampai akhirnya usia dan penyakit tua akhirnya membawa kematian atas dirinya secara alamiah
Adiós comandante, cuÃdate en un viaje sin fin, que descanses en paz, Selamat jalan komandan, selamat menempuh perjalanan abadi disana, semoga tenang selamanya  (HSG/ Al Jazeera).