Situbondo, reportasenews.com – Sejumlah tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Lintas Agama di Kabupaten Situbondo, mengutuk keras aksi pembantaian etnis Rohingya, yang dilakukan secara besar-besaran oleh pasukan keamanan Myanmar. Mereka berharapan, pemerintah Indonesia segera mengupayakan pembelaan kepada Muslim Rohingya.
Usai melakukan pernyataan sikap dan mengutuk keras aksi pembantaian etnis Rohingnya, sejumlah tokoh lintas agama di Kabupaten Situbondo, juga mengunjungi tempat ibadah Kristen dan tempat ibadah umat Hindu di Situbondo.
“Kita prihatin atas kejadian yang menimpa saudara kita yang terdzolimi di Myanmar. Atas nama forum lintas agama di Situbondo kita mengimbau Pemerintah Indonesia untuk segera mengambil tindakan tegas, proaktif dalam perdamaian dunia khususnya di Myanmar, sehingga umat Islam Rohingya tidak mengalami kedzoliman lagi,” kata Sekjen MUI Kabupaten Situbondo, Hamid Jauharul Pardi, dalam acara rapat koordinasi Forum Lintas Agama Situbondo, Senin (4/9).
Menurutnya, pihaknya mengimbau kepada segenap umat Islam dan umat beragama di Indonesia khususnya di Situbondo untuk tidak terprovokasi dengan peristiwa di Rohingya, sehingga kerukunan antarumat beragama dapat terus terjalin.
”Sedangkan kunjungan ke gereja dan pura di Kota Situbondo. Itu dilakukan sebagai symbol jika kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Situbondo berjalan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua MUI Situbondo, KH Syaiful Muhyi meminta umat Islam untuk membacakan Qunut Nazilah yang disyariatkan dibaca ketika terjadi musibah besar.
“Kita mengimbau kepada umat Islam Indonesia untuk membaca Qunut Nazilah setiap salat lima waktu, untuk keselamatan umat Islam di Indoneisa, Muslim Rohingya, juga warga Palestina, dengan harapan umat Islam ataupun non-Islam yang tertindas supaya diselamatkan oleh Allah,” katanya.
Sedangkan Pemangku Pura Jagatnata Situbondo, I Wayan Karba berharap, agar kerukunan antarumat beragama di Situbondo senantiasa terjaga melalui silaturrahmi rutin, sehingga situasi kondisi yang kondusif tetap terjaga. Menurutnya, pihaknya sangat prihatin atas peristiwa pembantaian terhadap Muslim Rohingya di Myanmar.
Ia mengimbau agar pasukan keamanan Myanmar segera menghentikan kekerasan terhadap Muslim Rohingya untuk mewujudkan perdamaian dunia.
“Atas nama kemanusiaan dan perdamaian dunia, mari kita wujudkan perdamaian di seluruh dunia supaya selalu diberkati Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, saya juga meminta kepada umat Hindu untuk selalu berdoa, agar perdamaian tercipta di Negara Myanmar,” ujarnya.
Diperoleh keterangan, ada empat poin pernyataan sikap bersama yang dibidani oleh DP MUI Situbondo dan ditandatangani oleh perwakilan Forum Lintas Agama Situbondo beserta Kepala Kepolisian Resort dan Komandan Kodim 0823, yaitu;
1. Mengutuk keras kekejaman dan kebiadaban pasukan keamanan Myanmar terhadap Muslim Rohingya,
2. Meminta kepada pemerintah Indonesia untuk aktif terlibat dalam perdamaian di Myanmar,
3. Meminta kepada PBB agar segera bertindak tegas kepada Pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekerasan kepada etnis Rohingya.
4. Meminta kepada umat Islam dan umat beragama agar tidak terpancing dengan peristiwa Rohingya dan tetap menjaga kerukunan antarumat beragama.
Pernyataan sikap ditandatangani oleh perwakilan Forum Lintas Agama Situbondo bersama aparat keamanan, diantaranya; Ketua MUI, KH. Saiful Muhyi, Ketua PCNU, Zaini Sonhaji, Ketua PD Muhammadiyah, Drs. Syamsuri, Ketua Pengurus Al-Irsyad Islamiyah, H. Shodiq, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), KH. Yusron Shofrowi, Kapolres Situbondo, AKBP Sigit Dani Setiono, SIK. dan Dandim 0823, Letkol Inf. Ashari, S.Ag.(fat)