New Zealand, reportasenews.com : Rasisme dimana-mana dilakukan manusia. Tapi siapa sangka sekarang tuduhan rasisme juga dialamatkan kepada mesin otomatik pembuat passport online di New Zealand?
Diberitakan oleh Unilad seorang pria warganegara New Zealand keturunan Tionghwa hendak membuat passportnya memakai fasilitas online. Pria ini bernama Richard Lee, seorang mahasiswa teknik berusia 22 tahun, lalu memasukan data pribadinya kedalam sub menu pembuatan passport online. Tak dinyana permohonan dia ditolak hanya gara-gara sistem otomatik online itu mengatakan bahwa “foto anda ditolak karena anda memejamkan mata”. Menyedihkan, pria ini dianggap sedang tidur mungkin?
Sontak ini menjadi bahan tertawaan netizen mengingat Richard Lee memang keturunan asia bermata sipit seperti layaknya keturunan Tionghwa lainnya. Sistem otomatik itu tetap ngotot meminta Richard menyetorkan foto dengan pose wajah yang matanya terbuka lebar, bukan terpejam.
Richard sendiri menanggapi ini dengan selera humor yang baik. Dia kemudian membalasnya dengan memakai foto dirinya yang sudah diolah secara digital dengan mata terbelalak selebar-lebarnya (HSG/ Unilad)