Menu

Mode Gelap

Internasional · 12 Mei 2017 08:00 WIB ·

Fotojurnalis Rusia Dituduh Tanam Alat Sadap Dikantor Trump


					Fotojurnalis Rusia Dituduh Tanam Alat Sadap Dikantor Trump Perbesar

Amerika, reportasenews.com – Fotojurnalis dari kantor berita Rusia TASS, dituduh menanam alat mata-mata diruang Oval, kantor Trump di Gedung Putih. Fotojurnalis itu hadir disana bersama rombongan Menlu Rusia Sergei Lavrov saat bertemu dengan Trump.

Keputusan presiden untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Duta Besar Rusia Sergey Kislyak baru pertama kalinya. Itu adalah pertemuan pertama Trump setelah tahun lalu dia membidik petinggi FBI yang memimpin penyelidikan terhadap campur tangan Rusia dalam pilpres AS.

Jika itu tidak cukup aneh, bahkan Gedung Putih melarang semua media AS hadir diruangan itu, dan mengklaim bahwa mereka hanya mengizinkan fotografer resmi Lavrov untuk hadir.

Menurut sebuah laporan dari Washington Post, pemerintah terkejut mengetahui bahwa fotografer itu bukan cuma seorang fotografer pribadi Lavrov, tapi juga seorang jurnalis untuk media pemerintah Rusia, kantor berita Tass.

“Kami tidak diberi tahu oleh Rusia bahwa fotografer resmi mereka mengambil foto dan akan merilis foto-foto di kantor berita negara,” kata seorang pejabat pemerintah.

Jadi, Gedung Putih membiarkan media Rusia masuk ke Oval Office saat mereka mengira hanya mengizinkan beberapa diplomat, yang salah satu dari mereka diduga oleh intelijen AS sebagai “perekrut mata-mata Rusia”.

Seorang netizen di Twitter memutuskan untuk bertanya kepada mantan wakil direktur CIA, David S. Cohen apakah “itu ide bagus untuk memberi fotografer pemerintah Rusia dan semua peralatan mereka masuk ke Oval Office?”

Tanggapan Cohen adalah sederhana, “Tidak, tidak.” Washington Post mencoba menindak lanjuti dengan Cohen namun dia menolak. Beberapa mantan agen intelijen memang berbicara dengan Washington Post secara anonim dan mereka semua sepakat bahwa situasi ini adalah: resiko bagi keamanan potensial.

Pejabat dari Gedung Putih bersikeras bahwa tidak mungkin seorang fotografer Rusia bisa menyelundupkan perangkat apa pun di dalam peralatannya. Alasan mereka adalah bahwa dia “harus melalui penyaringan yang sama dengan anggota pers AS melalui gerbang utama menuju ruang briefing.”

Namun sumber intelijen Post mengatakan bahwa “pemeriksaan standar untuk pengunjung Gedung Putih Belum tentu bisa mendeteksi perangkat spionase yang canggih. ”

Perangkat pendengar Rusia sebelumnya telah ditemukan di kedutaan AS dan Departemen Luar Negeri. Mereka juga berhasil memasang keyloggers di mesin ketik diplomat AS dan dalam salah satu insiden paling licik yakni anak-anak sekolah mempresentasikan duta besar AS dengan plakat kayu yang disadap. Perangkat tidak terdeteksi selama tujuh tahun.

Urusan sadap menyadap ini makin ramai dikalangan netizen. Baru kali ini seorang fotojurnalis mendadak dituduh melakukan kegiatan mata-mata. (Hsg)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Direktur CBA Kembali Desak Kejagung Usut Kerjasama PT KAI Logistik dengan PT SLS

19 Juni 2025 - 12:28 WIB

Keterangan Hinca Panjaitan di Sidang MK Merubah Fungsi DPR dari Wakil Rakyat Menjadi Wakil Pemerintah

19 Juni 2025 - 10:11 WIB

CBA Desak Bareskrim Panggil Direksi PT Artajasa Terkait Kasus Bank DKI

13 Juni 2025 - 19:44 WIB

Takdir Tuhan, Vishwashkumar Ramesh Satu-satunya Penumpang Selamat dalam Tragedi Air India

13 Juni 2025 - 19:09 WIB

Uji Materi Perpu 49 PUPN, Jimly Asshiddiqie : Pendapat Ahli Sudah Didengar Tunggu Saja Putusan MK

13 Juni 2025 - 11:36 WIB

Presiden Prabowo Naikan Gaji Hakim Hingga 280 Persen

12 Juni 2025 - 17:05 WIB

Trending di Nasional