Palestina, reportasenews.com – Ahed Tamimi, seorang aktivis Palestina berusia 16 tahun yang namanya cukup terkenal dikalangan anak muda Palestina, telah ditahan saat penyerbuan menjelang fajar di rumahnya oleh tentara Israel dan polisi perbatasan di Tepi Barat yang diduduki.
Ibunda dari Ahed, Nariman, juga ditangkap saat menjenguk Ahed di sebuah kantor polisi Israel. Kini ibu dan anak menjadi tahanan Israel.
Menurut ayah Ahed, Bassem, keluarga Tamimi, yang merupakan aktivis terkenal di desa yang bersebelahan dengan makam Nabi Saleh, terbangun dengan kaget sekitar pukul 03:00 pagi buta saat sepasukan penuh militer Israel masuk ke rumah mereka dan meringkus gadis cantik ini.
Bassem mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia membuka pintu bagi para prajurit, yang membantingnya ke samping dan bergegas masuk ke dalam rumah.
Mereka memaksa keluarga Tamimi masuk ke salah satu ruangan saat mereka pergi untuk menggeledah isi rumah, pasukan penjajah Israel melemparkan pakaian dan menghamburkan semua barang-barang di lantai dan mengobrak-abrik seluruh isi rumah.
Para prajurit kemudian memberi tahu keluarga bahwa Ahed ditangkap, tanpa alasan apa pun.
“Nariman menangis histeris dan berusaha memeluk Ahed, tapi dia dibanting ke tanah oleh tentara,” katanya, mengacu pada ibu Ahed.
https://www.instagram.com/p/Bc7yUcBFZ4K/?taken-by=eye.on.palestine
https://www.instagram.com/p/Bc3-BRCl2bY/?taken-by=eye.on.palestine
Meskipun Ahed dikenal sebagai aktivis dilingkungan kampung Nabi Saleh, ini adalah pertama kalinya dia ditahan oleh pasukan Israel.
Ahed diborgol dan digelandang oleh tentara menuju ke jip tentara Israel. Keluarga tersebut dicegah untuk mengikutinya keluar.
Menurut Bassem, setidaknya 30 tentara terlibat dalam serangan tersebut dan penangkapan Ahed.
Para prajurit menyita telepon keluarga, komputer dan laptop mereka. Bassem mengatakan kepada Al Jazeera bahwa anak laki-lakinya yang berusia 14 tahun telah menolak untuk menyerahkan telepon itu kepada prajurit.
“Enam tentara mendorongnya ke tanah dan dengan keras merebutnya dari dia,” katanya.
Kejadian penyerbuan dipagi buta 30 tentara penjajah Israel sontak membuat kehebohan dikeluarga tersebut.
Tentara IDF Israel dikenal sebagai satu-satunya militer bersenjata lengkap didunia yang secara sistematik serta terencana menghajar dan menangkap anak-anak dibawah umur diwilayah jajahan mereka Palestina. Ratusan ribu foto dan video aksi mereka memukuli dan menahan anak-anak dibawah umur beredar luas dalam 20 tahun ini. Anehnya, semua lembaga HAM dunia dan PBB belum pernah menyeret satupun petinggi Israel sebagai penjahat HAM atau tuduhan kejahatan perang lainnya. (Hsg)