Pontianak, Kalbar, reportasenews.com – Sebanyak 745 objek daya tarik wisata di Kalimantan Barat membuktikan pariwisata memiliki potensi yang cukup besar. Sayangnya, sektor pariwisata di Kalimantan Barat belum bisa menjadi sektor unggulan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
“Paradigma pembangunan desa telah mengalami pergeseran, yang sebelumnya fokus pada membangun desa, kini menjadi desa membangun,” kata Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, Harisson, Selasa (5/7/2022) saat membuka secara resmi Seminar Pengembangan Desa Wisata Kalbar dalam rangkaian Saprahan Khatulistiwa.
Turut hadir yakni Direktur Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), Wawan Gunawan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Agus Chusaini, dan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, beserta beberapa Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Kalimantan Barat.

Pendakian puncak bukit kuri di Kecamatan Sungai Kaur, ketapang, salah satu onyek wisata yang mulai ramai dikunjungi terutama penggiat alam bebas. (foto: istimewa)
Harisson mengatakan dalam upaya mendukung pengembangan desa wisata terdapat beberapa kriteria yang harus terpenuhi, seperti terpenuhinya aspek 3A (atraksi yaitu aktivitas wisata yang dapat menarik wisatawan, amenitas yaitu sarana dan prasarana pariwisata yang mendukung aktivitas dan layanan wisatawan, dan aksesibilitas yaitu transportasi ke destinasi).
“Selain aspek 3A, masih banyak aspek yang harus dipenuhi sebagaimana dipersyaratkan pada Anugerah Desa Wisata terdapat 7 aspek, yaitu daya tarik pengunjung, pengelolaan homestay, pengelolaan toilet umum, souvenir, digital kreatif, CHSE, dan kelembagaan masyarakat, khususnya kelompok sadar wisata,” jelasnya.
“Semua pihak diminta untuk berperan aktif dalam percepatan pembangunan desa serta kebangkitan ekonomi masyarakat desa, khususnya desa wisata di Kalimantan Barat.
“Upaya peningkatan pariwisata sendiri diperlukan sinergitas antar pihak yang terkait agar dapat mensukseskan peningkatan pariwisata serta menjadikan pariwisata sebagai salah satu ikon Kalbar,” tutupnya. (*)