PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Sebuah gaun berbahan biji kopi alami dan ampas kopi serta kain blacu sebagai bahan dasar, dirangcang dengan sedemikian rupa dan indah dipandang, dengan motif kopi alami. Gaun berbahan bekas ini dirancang oleh Ana Fathonah ,seorang mahasiswa S1 jurusan design fashion dan produk lifestyle dari Universitas Surabaya (Ubaya).
Meski terbuat dari kopi alami dan bahan bekas, bisa disulap menjadi barang berharga, pada moment tertentu, karena gaun yang dinamakan ‘Java Robusta Vlokken’ ini tidak untuk dijual, tetapi hanya disewakan.
Bahan yang digunakan gaun panjang ini menggunakan kain blacu dipadu dengan kain kaca di bagian bawah, pernak pernik baju ada dua macam. Pertama kelopak bunga dari serbuk ampas kopi. Kemudian payet dari biji kopi robusta yang belum disangrai.
Proses pembuatannya sangat mudah, yakni serbuk ampas kopi, yang didapat dari café yang sudah menjadi limbah, dikeringkan menjadi serbuk kopi. Kemudian dilakukan penjemuran baik biji kopi maupun ampas kopi sampai benar-benar kering.
Untuk membuat bunga dan kelopak, dari potongan kantong plastic transparan kemudian mengelem serbuk kopi itu di permukaannya. Semua dilakukan dengan teliti. Kemudian setelah mongering, permukaan kelopak bunga dilem sehingga tidak akan rontok. Selanjutnya tinggal disemprot vernis.
“Berawal daru hobi minum kopi di café dan kebanggan terhadap salah satu komoditi perkebunan yakni kopi Bremi. Kemudian saya melihat, ada limbah kopi di café yang begitu saja dibuang, sehingga punya ide untuk memanfaatkannya,â€ujar Ana, perempuan asal Desa Sumber Lele, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (
Ide ini kata menurutnya, tak datang begitu saja, pasalnya dirinya sudah lama menggeluti desain gaun kreatif. Namun, kali ini yang menurutnya gaun rancangannya sangat menarik dengan konsep daur ulang.
“Nama ‘Java Robusta Vlokken’ itu diberikan untuk mengapresiasi Pulau Jawa yang sebagai penghasil komoditi Kopi Robusta, salah satunya di Kabupaten Probolinggo. Sementara pemilihan bahasa Belanda untuk penamaan, karena bibit kopi tersebut awal mula dibawa di zaman kolonialisme Belanda,â€paparnya.(dic)