Banda Aceh, reportasenews.com – Gempa 6,4 skala richter mengguncang Aceh. Gempa terjadi sekitar pukul 05.03 Rabu (7/12) pagi tadi.
Puluhan bangunan ternasuk tempat ibadah dan SPBU rubuh dan rusak parah. Beberapa orang ternasuk bayi dilaporkan meninggal dunia serta puluhan orang mengalami luka parah dan ringan.
Titik genpa berpusat di Kabupaten Pidie Jaya dengan kedalaman 10 kilo meter arau 18 kilo meter Timur Laut Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Akibat gempa, aliran listrik di seluruh lokasi gempa hingga saat ini masih padam.
Kepala BPBD Pidie Jaya , Apriadi mengatakan, kerusakan parah terjadi di benerapa kecamatan, seperti Ulee Gle, Meukobrawang, Angkieng, Panteraja, Pohroh, Meukorompuet, dan Tanjong.
“Kita masih mendata jumlah korban maupun kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh gempa ini,” kata Apriadi.
Sesuai laporan dari BMKG Aceh menyebutkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Kepala Markas TNI Aceh Rudianto Sunarno mengatakan di Kecamatan Merdu dan Ulee Gle dilaporkan setidaknya ada empat orang meninggal duni akibat tertimpa bangunan yang runtuh.
Menurut Rudianto, dibutuh alat berat untuk memgevakuasi sejumlah korban yang diperkirakan masih tertimpa bangunan. Selain itu, korban juga membutuhkan obat-obatan, air bersih dan makanan.
“Yang paling dibutuhkan saat ini adalah alat berat agar korban bisa diselamatkan secepatnya,” ujar Rudianto.
Dari pantauan reportasenews.com, selain merobohkan puluhan bangunan, gempa ini juga membuat sejumlah jalan mengalami retak-retak dan merobohkan tiang listrik. (Tjg)