Pekalongan,reportasenews.com – Ratusan warga Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (16/03), menyandera 9 truk dump milik pelaksana proyek Tol Pemalang-Batang PT SMJ. Aksi tersebut dilakukan karena warga merasa geram dengan pelaksana proyek PLTU, yang kerap kali tebal telinga, terkait aksi protes warga yang sering dilakukan.
Warga merasa kesal pada pihak PT SMJ yang hanya terus berjanji, akan memperbaiki sistem pengangkutan yang ramah lingkungan. Nyatanya, setelah beberapa bulan, armada truk pengangkut material tanah urug tol tetap mengotori jalan-jalan setempat. Akibatnya bila hujan turun jalan akan menjadi licin dan bila panas jalan akan menimbulkan kabut asap.
Akibat jalan licin, banyak pemotor yang rata-rata ibu-ibu dan anak-anak sekolah jatuh karena roda tergelincir. Sementara bila cuaca terang, kabut asap merugikan kesehatan warga, terutama saluran pernapasan dan mata. Selain itu para pedagang makananpun turut dirugikan.
Pengemudi yang ugal-ugalan juga menjadi salah satu tuntutan aksi protes warga. “Dengan truk besar-besar, melaju dengan kecepatan tinggi. Sangat mengganggu dan membahayakan,” Kata Hamin (28) warga Sragi.
Bagus, warga setempat menambahkan, pihaknya kesal atas pihak SMJ sebagai pelaksana proyek jalan tol yang tidak menempati janji atas mediasi pada November tahun lalu.
“Padahal, dalam pertemuan November itu PT SMJ berjanji tidak akan mengotori jalan dengan material tanah itu,” Jelas Bagus.
Dengan banyakbya kotoran material tanah tol yang dibiarkan saja, debu menjadi tebal. Saat Saat licin, saat terang terjadi kabut debu,” katanya.
Padahal, Pemkab Pekalongan sendiri telah melakukan MoU dengan PT Waskita Karya dan PT SMJ terkait keluhan warga tersebut.
“Ditegal, setiap 10 meter ada tim penyapu jadi tidak menumpuk dan berdebu. Kalau disini dibiarkan saja,” terang Bagus.
Selain persoalan jalan, ratusan warga Sragi ini meminta agar para pengemudi truk dump tidak lagi ugal-ugalan.
“Kami dukung proyek tol, namun jangan korbankan kami warga sini dengan cara yang tidak ramah lingkungan,” katanya.
Aksi unjuk rasa ratusan warga ini, berjalan memanas. Selain melakukan penyanderaan pada 9 armada truk pengangkut material, warga juga memblokade jalan setempat.
Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, langsung terjun ke lokasi untuk meredam emosi warga.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres langsung meminta waga untuk duduk bersama pihak pelaksana proyek yakni pihak PT SMJ.
“Saya sudah perintahkan Satuan Lalulintas Polsek Sragi agar mengingatkan sopir untuk memasang terpal. Seharusnya sebelum berangkat juga sudah diingatkan. Anggota sudah sering ingatkan, tapi alasannya sopir disuruh cepat-cepat,” beber Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, yang baru sehari menjabat di Mapolres Pekalongan. Bahkan, untuk hal tersebut, kapolres tidak segan-segan akan menindak tegas para pengemudi ini.
Sementara itu perwakilan PT SMJ yakni Veeraraghavan Ganesan, pihaknya meminta maaf pada seluruh warga atas ketidaknyamanan tersebut.
“Kami akan berupaya untuk memenuhii permintaan warga,” katanya saat melakukan mediasi dengan warga setempat di Balai Kelurahan Sragi.
Aksi demo sendiri berjalan tertib, setelah pihak PT SMJ lagi-lagi berjanji akan memperbaiki jalan rusak akibat pembangunan jalan tol. (RB).