Amerika, reportasenews.com: Jumat ini rencananya akan dilakukan pelantikan Trump sebagai presiden AS. Pendahulunya Obama akan menyerahkan kekuasaan kepada Trump di Amerika waktu setempat.
Menjelang kepergian Obama, netizen di twitter ramai membicarakan lebih dan kurangnya masa pemerintahan Obama. Salah satunya, adalah kritikan super pedas kepada Obama pemegang Nobel Perdamaian yang pernah menjatuhkan sekitar 100.000 buah bom diwilayah konflik, khususnya Suriah, Yaman, Afghan, dan Irak. Demikian ulasan media Rusia Today.
Pada hari Kamis, hari terakhir Obama sebagai presiden, Menteri Pertahanan Ashton Carter menegaskan bahwa pesawat pembom AS mencapai kamp ISIS di luar kota Sirte di Libya, membuat 80 jihadis yang mati. Reuters mengutip pejabat AS ketika melaporkan bahwa B-2 pembom siluman melakukan serangan.
AS diyakini telah melempar setidaknya 26.171 bom pada tahun 2016, ini meningkat dari 3.000 bom dari tahun sebelumnya. Sekitar 93 persen, atau 24.287 dari mereka, jatuh di Irak dan Suriah, menurut Mikha Zenko, sebuah Dewan rekan senior Hubungan Luar Negeri. (HSG/ Rusia Today)
Some last acts of Obama administration? Continue to bomb arab countries (Libya, Syria, and Yemen). Deaths in 10,000s #NotMyPresident either
— Tim Aumiller (@timaumiller) January 20, 2017
@BrendanNyhan Yes he needs to follow the Obama doctrine. Bomb 7 countries wth over 100,000 bombs but hide behind the PR. @tulip_education
— Lexical Infidelity (@markxsyst) January 19, 2017
Hey @BarackObama, quick question before you go:
Has any other Nobel Peace Prize winner ever dropped over 100,000 bombs on people???
— Kim Dotcom (@KimDotcom) January 20, 2017
President Obama won the Nobel Peace Prize and the $1,400,000 that comes with it, but dropped over 100,000 bombs during his presidency. #Fail
— Stefan Molyneux (@StefanMolyneux) January 19, 2017