Oklahoma, reportasenews.com : Google termasuk sangat rakus memakai energi listrik, disebutkan bahwa besaran listrik yang dipakai dia sendiri hampir sama dengan pemakaian satu kota San Francisco. Karena boros biaya, maka Google memutuskan tahun depan semua energi listrik yang akan dipakai berasal dari kincir angin dan panel surya, demikian ulas New York Times
Raksasa online ini mengatakan, bahwa semua pusat data di seluruh dunia akan sepenuhnya didukung dengan sumber energi terbarukan mulai tahun depan.
Langkah Google ini bukan artinya mengatakan bahwa kinerja Google akan mengkonsumsi listrik total hanya dari sumber kincir angin dan tenaga surya. Seperti hampir setiap perusahaan lainnya, mereka akan memakai sumber listrik dari beberapa sumber secara bergantian. Google mendapat listrik dari perusahaan pembangkit listrik tenaga minyak bumi, lalu ditambahkan pasokan listrik dipanen dari turbin air dibendungan hidroelektrik, sumber gas alam, batu bara, tenaga surya, dan tenaga angin.
“Kami. Google adalah pembeli terbesar energi terbarukan didunia saat ini,” ujar Joe Kava, wakil presiden senior Google infrastruktur teknis. “Ini baik bagi perekonomian, baik untuk bisnis dan baik bagi pemegang saham kami.”
Tidak seperti listrik berbasis karbon (minyak bumi), Joe Kava menyebutkan, harga pasokan angin tidak berfluktuasi, memungkinkan Google untuk merencanakan lebih baik mengelola tenaga angin. Selain itu, lebih banyak energi terbarukan tersedia saat ini, lebih murah mendapatkannya dari banyak sumber. Di beberapa tempat, seperti Chile, Google mengatakan, energi terbarukan telah dipakai dan ternyata jauh lebih murah daripada memakai bahan bakar fosil konvensional (HSG/ Nytimes)