Amerika, reportasenews.com: Bola salju akibat kebijakan rasis Donald Trump mengusir imigran kian menjadi-jadi. Google menyediakan dana $ 4 juta untuk membantu staf mereka yang terkena imbas akibat kebijakan Trump mengusir imigran dan muslim dari AS.
Raksasa “search engine” ini berjanji menyiapkan uang $ 2.000.000 dari uang sendiri, sedangkan sisanya $ 2.000.000 diharapkan akan dibuat dari sumbangan solidaritas sesama kawan di Google.
Pada hari Jumat, Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif untuk “menjalankan pemeriksaan ekstrim” yang menghentikan program pengungsi AS dan mendepak warga dari sejumlah negara mayoritas Muslim memasuki Amerika Serikat untuk setidaknya 90 hari.
Aturan ini bahkan juga dibidik bagi orang-orang yang sudah memiliki visa dan izin hukum untuk hidup di Amerika Serikat. Negara-negara yang terkena dampak adalah Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman.
“Kami khawatir tentang dampak dari aturan ini dan setiap proposal yang dapat memberlakukan pembatasan bagi Google dan keluarga mereka, atau yang dapat menciptakan hambatan untuk membawa bakat brilian ke AS,” kata Google dalam sebuah pernyataan ke USA Today. “Kami akan terus meneruskan pandangan kita tentang masalah ini agar diketahui para pemimpin di Washington dan di tempat lain.”
Dana tersebut dilaporkan Google sebagai kampanye krisis terbesar yang akan diberikan kepada American Civil Liberties Union, Pusat Sumber Daya Hukum bagi Imigran, International Rescue Committee, dan UNHCR.
Kampanye Google dilaporkan diungkapkan dalam pesan yang dikirim oleh CEO Google, Sundar Pichai. Hal itu kemudian dikonfirmasi oleh juru bicara Google Minggu malam.
“Kami marah tentang dampak peraturan ini dan setiap proposal yang dapat memberlakukan pembatasan Google dan keluarga mereka, atau yang dapat menciptakan hambatan untuk membawa bakat besar ke AS,” tulisnya.
“Ini menyakitkan untuk melihat dampak personal dari peraturan eksekutif itu menimpa rekan-rekan kami.” (HSG)