Menu

Mode Gelap

Daerah · 24 Jul 2022 16:58 WIB ·

Gowes Seru, hanya Satu Jam menuju ke Kebun Durian Parit Wak Gatak


					Gowes Seru, hanya Satu Jam menuju ke Kebun Durian Parit Wak Gatak Perbesar

 

Bersepeda di jalur Parit Wak Gatak, jalur penuh pohon durian yang tengah musim berbuah, sembari menikmati kopi panas di bawah pohon mengisi waktu akhir pekan (foto Adi Saputro)

 

Pontianak, Kalimantan Barat, reportasenews.com – Bersepeda merupakan aktivitas hobi yang paling banyak penggemarnya. Tak terkecuali, sepeda Mountain Bike (MTB), karena sepeda ini memang paling cocok untuk diajak trabas, bermain di medan berlumpur, dan tentunya menyatu dengan alam yang indah. Terlebih, saat ini tengah musim durian.

Bagi pengemar buah durian, gowes dengan destinasi ke kebun durian adalah salah satu yang diidam-idamkan.

Salahsatu destinasi untuk trek bersepeda MTB sambil berburu durian jatuh dari pohonnya, adalah trek Parit Wak Gatak, yang menuju ke Desa Punggur. Jalur ini paling recommended untuk pencinta si Raja Buah, Durian (Durio zibethinus).

Ada banyak jenis durian khas Kalimantan, dan namanya pun berbeda-beda, tergantung dimana durian itu ditemukan. Biasanya nama durian disesuaikan dengan nama suatu tempat durian itu tumbuh, ada juga nama durian diberi nama sesuai nama pemilik kebun. Atau ada juga nama durian diberi nama sesuai nilai komersil nama durian, atau saat durian itu dijual di suatu pasar.

Nama durian tidaklah terlalu penting bagi pencinta buah berduri yang beraroma khas ini. Yang paling penting, bagi penikmat durian adalah rasanya, karakteristik buahnya seperti dagingnya yang tebal, bijinya yang kempis atau berukuran kecil, warna daging buahnya, kematangan buah, rasa daging buahnya yang manis pahit, dan lainnya. Semua itu kembali pada selera masing-masing.

Nah untuk trek gowes bersama Teman Gowes Trabas pada Minggu (24/7/2022), jalur yang dipilih adalah trek Wak Gatak. Tempat ini adalah sebuah kawasan yang banyak ditumbuhi durian, Langsat, manggis dan beberapa pohon pisang dan lainnya.

Durian atau tanaman buah lainnya yang tumbuh subur ini adalah memang merupakan tumbuhan yang sengaja ditanam secara puluhan dan ratusan silam, bukan tumbuh liar. Jadi hutan durian di tempat ini merupakan kebun milik warga yang berdomisili di tempat tersebut sejak puluhan hingga ratusan tahun silam.

Trek Wak Gatak sendiri masuk dalam kawasan Desa Pak IX, Punggur Kecil, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dan jaraknya paling dekat dengan kota Pontianak.

Sehingga jalur ini tidak-lah terlalu sulit dijangkau dan medannya yang datar, tidak ada tanjakan sehingga paling pas untuk dilibas.

Perjalanan menuju trek Parit Wak Gatak dimulai dari Taman Akcaya melalui jalan beraspal hingga ke jalan Perdamaian, dan mulai menuju ke jalan Perintis hingga paling ujung jalan beton.

Lintasan di ujung jalan beton ini adalah trek yang paling dinanti para goweser dimana jalannya berupa jalan setapak, becek, penuh rumput liar dan dibawah rerimbunan pohon durian yang menjulang tinggi sehingga teduh dan udara yang segar. Hanya beberapa menit saja, jalur ini dilewati, ada beberapa buah durian barusan jatuh ditemukan di tengah trek.

Namun buah durian ini tidak bisa langsung diambil begitu saja atau dibelah untuk dimakan. Buah durian yang jatuh dan telah dikumpulkan, itu tandanya sudah ada pemiliknya. Jadi biar menemukan durian itu teronggok dibawah pohon durian, tidak sembarangan boleh diambil.

“Ini jalur yang memang telah lama dinanti, terlebih momen saat pohon durian mulai berbuah dan beberapa sudah matang biasanya jatuh ke tanah. Sayang pas kali ini kurang beruntung menemukan durian jatuh, barangkali waktu perginya yang agak siang, jadi buah durian yang jatuh telah lebih dulu diambil pemilik kebun,” kata Bibit, salahsatu pembalap sepeda gunung (MTB) senior di Kalbar.

Setelah melewati jalur di bawah pohon durian, akhirnya para goweser bisa menemukan jalan utama Parit Wak Gatak yang kembali berupa jalur aspal dan beton.

Di jalan yang ramai lalu lalang kendaraan ini, saat musim durian seperti sekarang banyak sekali kendaraan yang melintas bermuatan penuh durian, baik sepeda motor maupun mobil pick up.

Sepeda motor yang melintasi jalan ini, pasti lah terdapat dua keranjang dibelakangnya penuh dengan buah durian. Sedangkan pick up, juga terisi penuh buah durian muatan di bak terbuka di belakangnya.

Kebun durian di kawasan ini memang sudah terkenal, bahkan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyebutkan Durian salahsatu unggulan buah dari Kabupaten Kubu Raya, yang baru merayakan hari jadinya ke 15 tahun.

Saat ini kawasan ini juga banyak berdiri lokasi agrowisata yang menyatu dengan suasana alam desa dan kebun durian.

Meski kali ini, rombongan goweser Teman Gowes Trabas tidak beruntung, karena tidak menemukan durian jatuh, namun bersepeda melintasi jalur Parit Wak Gatak sungguhlah menyenangkan. Membuang kepenatan, bercanda tawa, menikmati udara yang segar, serta tak lupa menutupnya dengan menikmati hidangan kue tradisional dan menyeruput kopi panas yang langsung dimasak dibawah pohon Langsat yang tengah tidak berbuah.

“Tak apa-apalah belum bisa makan durian kali ini, karena masih buah pertama jadi harga per buahnya masih mahal. Semoga dilain kesempatan masih bisa menikmati buah durian yang baru jatuh dari pohon di kemudian hari. Insya Allah, datang lagi kesini, dan ajak kawan yang lain, ” kata Agus Nopal mengakhiri perjalanan gowes Minggu ini. (das)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

CBA : Copot Semua Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI !

17 April 2025 - 08:55 WIB

DPR RI akan Bongkar Salinan Putusan Mahkamah Agung Palsu !

15 April 2025 - 08:54 WIB

Begini Kisah Personel Siaga PLN, Menjaga Sistem Transmisi Tetap Aman pada Lebaran 2025

10 April 2025 - 15:22 WIB

Puluhan Balon Udara di Langit Wonosobo Terbang Meriah Bersama Pasokan Listrik PLN yang Andal

10 April 2025 - 14:58 WIB

Gubernur Jawa Barat Apresiasi Langkah Cepat PLN Tangani Kelistrikan Pasca Bencana Banjir Bekasi dan Longsor Sukabumi

3 April 2025 - 12:09 WIB

Kunjungi GITET 500 kV Pedan, DIR LHC Pastikan Kesiapan Sistem Kelistrikan Jawa-Madura-Bali untuk Layani Lebaran

3 April 2025 - 11:31 WIB

Trending di Daerah