Bali, reportasenews.com – Terkait dengan kabar terjadi hujan batu yang beredar di sosial media bahkan beberapa media telah mengabarkan terjadi hujan batu di wilayah Dusun Dukuh, Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Karangasem akibat erupsi Gunung Agung, Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada Selasa (28/11) sore menegaskan jika kabar tersebut tidak benar alias hoax.
Penegasan tersebut disampaikan Gubernur Pastika setelah melakukan koordinasi dengan Kapolda Bali serta Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali dan pihak terkait lainnya saat melakukan video conference dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di ruang EOC Bandar Udara Ngurah Rai, Tuban, Badung. Bahkan dijelaskan Pastika, Kapolda Bali langsung mengintruksikan Kapolsek Kubu, Karangasem untuk memastikan apakah hujan batu itu benar atau tidak.
“Saya ingin menyampaikan kalau kabar telah terjadi hujan batu itu tidak benar. Tidak ada hujan batu, tadi pak Kapolda sudah mengintruksikan Kapolsek Kubu untuk memastikan apakah benar ada hujan batu, dan ternyata itu tidak ada. Sampai saat ini Gunung Agung masih mengeluarkan abu vulkanik setinggi hampir 4000 meter. Hal tersebut membuat bandara hingga kini di tutup. Untuk masyarakat yang terdampak pada wilayah bahaya sudah mengungsi. Mereka sudah masuk ke titik-titik pengungsian yang telah kita siapkan. Kebanyakan mereka berada di bangunan umum,” tegas Pastika.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta Basarnas, Pusat Vulkanologi, BMKG, Kementerian Perhubungan dan stakeholder terkait untuk koordinasi dan bekerja cepat dalam memberikan informasi terkini terkait perkembangan Gunung Agung, Karang Asem, Bali.
“Media ada di sini supaya bantu supaya tidak ada berita hoax yang meresahkan masyarakat. Tolong pelaksanaan dengan kecepatan informasi dibutuhkan,” ujar Luhut di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (28/11/2017).
PVMBG langsung membantah jika berita soal batu tersebut bukan hoax, peristiwa itu memang terjadi diwilayah tersebut. Sutopo Purwo BNPB juga menegaskan di twitt nya pagi ini 30/11 bahwa hujan batu itu benar terjadi dan bukan hoax.
Sutopo mengatakan, lontaran batu hingga radius 4 km dari puncak kawah Gunung Agung memang terjadi pada 28/11/2017 siang. Jadi bukan Hoax. Lontaran batu terjadi setelah tremor menerus hingga overscale kemudian terjadi letusan. PVMBG telah melaporkan hal ini ke BNPB.
PVMBG menerima info hujan batu sebesar kepalan tangan di wilayah Dusun Dukuh, Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, Selasa (28/11/2017).
Lokasi tepatnya di sisi utara Gunung Agung. Hujan batu itu terjadi sesaat setelah tremor overscale. Batu itu panasnya mencapai 500 derajat celcius. (Hsg)