Bali, reportasenews.com – Ketakutan akan letusan besar Gunung Agung di Bali telah menyebabkan pihak berwenang setempat memerintahkan orang untuk “segera mengungsi” dari zona eksklusi 10km.
Perintah membuat evakuasi pada hari Minggu, 26/11, terjadi setelah letusan kedua dalam waktu kurang dari Gunung Agung. Pada Sabtu malam, asap tebal mencapai ketinggian 6.000 m, mendorong maskapai penerbangan untuk mengeluarkan peringatan red alert bahwa letusan lain yang lebih serius “diperkirakan akan segera terjadi”.
Debu vulkanik sangat berbahaya bagi penerbangan karena dipercaya dapat membuat kegagalan mesin apabila tersedot masuk. Lalu debu ini juga sangat berbahaya bagi mata dan pernapasan manusia serta hewan.
Debu vulkanik mengandung unsur silica yang tajam. Jika terhirup akan membuat saluran napas akan luka hebat dan membuat sesak untuk bernapas.
Masker napas dan mata (googles kacamata) diperlukan bagi siapapun yang berada di lokasi yang terpapar oleh debu vulkanik. Masker napas itupun harus khusus yang mampu menyaring partikel super halus, bukan sekedar masker dokter, saputangan atau tisue yang tidak layak dipakai untuk debu vulkanik.
Partikel abu vulkanik berukuran kurang dari 5 mikron, dengan ukuran tersebut, partikel bisa terhirup masuk ke saluran pernapasan bagian bawah, seperti paru-paru, dan ini tidak bisa disaring memakai masker “biasa-biasa saja”.

Inllah masker yang tepat buat menyaring debu vulkanik, bukan sekedar penutup hidung dari kertas atau tisue / ist
Badan Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) mengeluarkan serangkaian peringatan di Twitter dan Facebook yang menggambarkan kolom “abu-abu gelap” debu vulkanik yang terbang ke tenggara dengan kecepatan 18 kph.
“Analisis penyebaran abu vulkanik dari gambar satelit menunjukkan bahwa distribusi abu mengarah ke timur dan ke tenggara ke pulau Lombok,” kata Sutopo Purwo Nugroho, kepala humas BNPB, dalam sebuah posting di Facebook, “Sifat dan arah distribusi abu vulkanik tergantung pada arah angin. “
Nugroho mengatakan bahwa orang-orang di dalam zona eksklusi harus dievakuasi dengan cara yang “teratur” dan bahwa relawan akan segera tersedia untuk membagikan masker kepada publik.
Beberapa maskapai penerbangan telah membatalkan penerbangan dari bandara utama Bali karena kekhawatiran akan abu vulkanik akan merusak mesin pesawat, sementara turis dengan Virgin Australia, Qantas, KLM dan Jetstar disarankan untuk memeriksa dengan penerbangan mereka untuk mengetahui apakah penerbangan mereka terpengaruh.
Gunung berapi Gunung Agung setinggi 3000 meter itu mulai mengalami aktivitas vulkanik yang meningkat awal tahun ini untuk pertama kalinya setelah letusan akhirnya tahun 1963 atau 50 tahun lalu, menyebabkan 140.000 orang menyingkiri dari daerah tersebut. (Hsg)