Tanjungpinang, reportasennews.com – Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) IV Laksma TNI R.Eko Suyatno,SE MM, yang duduk sebagai Dewan Penasehat Hapkindo Cabang Tanjungpinang menyambut kedatangan pahlawan Kontingen beladiri Hapkindo Cabang Tanjungpinang Kepri yang baru saja mengikuti Kejuaraan Nasional Hapkindo di Jogyakarta yang berlangsung 26-27 Agustus 2017 dan keluar sebagai juara umum.
Menurut Danyonmarhanlan IV Letkol Marinir Didik, Kontingen Hapkindo Kepri turut diperkuat dua prajurit Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) IV yaitu Serda Marinir Hutasoit dan Prada Marinir Rafa keduanya menyabet medali emas dan perunggu. Prestasi ini dicapai Kontingen Hapkindo Cabang Tanjungpinang (Kepri) keluar sebagai juara umum dengan perolehan medali, 13 Emas, 9 Perak dan 13 Perunggu.
Hapkido adalah seni bela diri yang populer dikalangan Militer dan sipil seperti yang dikembangkan di kalangan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) IV dengan ciri memakai teknik-teknik kuncian (joint locks), bergulat (grappling) dan teknik seni bela diri tendangan (kicks), pukulan (punches),lemparan (throwing), serangan sabetan dan tusukan (striking),” Laksma TNI R.Eko Suyatno,SE MM
Beladiri ini sangat dinamis dan elektik, namun sangat mematikan. Beladiri ini salah satu bentuk pertahanan diri dan lahir dari negeri ginseng Korea, bela diri ini telah berkembang di Eropa, Australia dan sejumlah Negara di Asia termasuk di Indonesia. Beladiri Hapkindo dideklarasikan pada 14 Mei 2014 di Jogyakarta. Walau usianya tergolong baru di Indonesia namun perkembanganya sangat pesat.
Di lingkungan Korps Marinir Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) IV Lantamal IV Tanjungpinang telah menetapkan bela diri ini wajib dikuasai oleh Prajurit Marinir. Beladiri ini mempunyai kelebihan dan kekhasan sangat mematikan, Beladiri ini sangat cocok untuk kalangan militer, seperti halnya di kalangan beberapa militer di Eropa, Asia bahkan Afrika merupakan beladiri wajib bagi kalangan militer mereka.
Hapkindo merupakan beladiri kolaborasi teknik melumpuhkan lawan dengan pemahaman dan memanfaatkan titik-titik kelemahan yang ada pada anatomi tubuh manusia.(aji)