Pedagang daging mengelar dagangannya di tepi jalan untuk menarik pembeli. Harga daging sapi dan ayam potong naik mendekati lebaran. (foto Adi Saputro).
Pontianak, Kalimantan Barat, reportasenews.com – Mendekati lebaran, harga daging sapi segar dan ayam potong di sejumlah pasar di kota Pontianak, kompak naik, Kamis (20/4/2023).
Kenaikan harga daging sapi ini berkisar rata-rata Rp. 10.000 per kilogramnya. Kenaikan harga ini dipicu permintaan masyarakat untuk kebutuhan sajian masakan lebaran meningkat.
Ditemui di pasar Kemuning, pedagang daging sapi segar dan ayam potong ini memilih mengelar dagangannya di tepi jalan Prof. M. Yamin untuk menarik pembeli.
Meski kerap menimbulkan kemacetan arus lalu lintas, pedagang memilih berjualan di tepi jalan meski menggunakan badan jalan karena sifatnya sementara dan musiman hanya di saat momen Idul Fitri.
Daging sapi segar ini didatangkan dari peternakan sapi lokal. Menurut salahsatu pedagang daging sapi, Muhammad Yusuf, harga daging sapi ini rata-rata naik berkisar Rp. 10.000.
Untuk saat ini harga daging sapi murni dijual Rp 170.000 hingga Rp 180.000 per kilogramnya.
Pedagang memprediksi harga daging sapi terus terdongkrak naik hingga Rp 190.000 per kilogramnya mendekati satu hari jelang Idul Fitri 1444 H.
“Harga pasar sekarang memang agak naik dibanding tahun sebelumnya, harga daging ini berkisar paling murah harga Rp 170.000 per kilogramnya, tetapi tahun kemarin harga daging sapi berkisar antara Rp 140.000 – Rp. 150.000 per kilogramnya. Naik karena stok sapi tahun ini agak sulit sejak merebaknya penyakit mulut dan kuku, sehingga stok sapi berkurang. Untuk hari ini, memotong dua ekor sapi. Permintaan sekarang agak berkurang, mulai berdagang sejak pukul 04.00 subuh, cuma yang terjual tidak terlalu banyak,” ungkap Yusuf.
“Harga daging sapi sekarang Rp. 180.000 per kilogramnya, bisa naik atau turun. Harga sapi biasanya Rp 160.000 per kilogramnya, peminat cukup ramai. Sapi berasal dari peternakan sendiri,” ucap Iwan, pedagang daging sapi.
Pedagang daging sapi tak hanya menjual daging sapi murni tetapi juga menjual tulang rusuk sapi dengan harga mulai Rp 150.000 hingga Rp 160.000 per kilogramnya.
Meski alami kenaikan, pembeli menilai kenaikan harga daging sapi segar tergolong wajar karena momen hari raya Idul Fitri.
“Tidak masalah harga naik, karena kebutuhan untuk Idul Fitri. Inikan momen lebaran, tetap ada kenaikan termasuk harga kebutuhan pokok lainnya. Karena kebutuhan lebaran tercukupi dan stok ada, tak apa harga naik,” terang Selvina, pembeli.
Sementara, harga daging ayam potong juga kompak naik saat jelang Lebaran.
Kenaikan harga daging ayam potong ini juga rata-rata berkisar Rp. 10.000 per kilogramnya.
Harga daging ayam potong saat ini mencapai Rp. 38.000 per kilogramnya.
Karena hanya berjualan dua hari saja mendekati Idul Fitri, stok ayam potong ini didatangkan dari Singkawang sebanyak 150 ekor sampai 250 ekor ayam potong.
“Mulai berjualan sejak tadi malam, saya sediakan stok sebanyak 200 ekor ayam. Jenis ayam petelur, didatangkan dari Singkawang. Jualan tahunan alhamdulillah banyak peminat. Harga dijual Rp 38.000. Dulu modal berkisar Rp 27.000 per kilogramnya, sekarang modal Rp 30.000 per kilogramnya,” jelas Ishak, pedagang daging ayam potong.
“Saat ini stok yang ada 150 ekor ayam, harga sekarang satu kilogramnya mencapai Rp 38.000 per kilogramnya. Jenis ayam bukan ayam broiler tetapi ayam petelur,” ungkap Awi, pedagang ayam potong.
Pedagang ayam potong memprediksi harga daging ayam potong terus naik hingga mencapai Rp 39.000 per kilogramnya.(das)