PROBOLINGGO, REPORTASE – Seorang mahasiswa asal Lumajang, melapor ke Mapolres Probolinggo, setelah menjadi korban penipuan padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. SN (25) bersama ibunya mendatangi Mapolres Probolinggo, karena telah ditipu Taat Pribadi hingga 1 miliar rupiah.
Dihadapan polisi dan wartawan SN bercerita, sejak menjadi pengikut Taat Pribadi pada tahun 2008 silam hingga Juli 2016. Ia telah benyak menghabiskan banyak uang, harta benda dan rumahnya telah habis untuk pembayarn mahar. Bahkan, SN putus kuliah lantaran tidak punya biaya lagi.
“Saya mengumpulkan uang itu dari orang tua dan saudara saya untuk setiap pembayaran mahar, sampai rumah, sawah semua sudah habis terjual, dan sampai putus kuliah. Saya dan keluarga sudah tidak punya apa-apa lagi sekarang,â€aku SN di Mapolres Probolinggo, sambil menangis, Senin (24/10).
Bersama ibunya, SN membawa sejumlah barang bukti yang dibeli dari Taat Pribadi hingga menghabiskan Rp 1 miliar, seperti kotak ATM dapur, jimat yang bisa mendatangkan uang, sabuk kekebalan, foto-foto Taat Pribadi dan benda lainnya.
SN bahkan  sempat diancam oleh salah satu Sultan Taat Pribadi, karena ia mau keluar menjadi pengikut, dan akan melaporkan kerugiaannya ke polisi.
“Sultan itu bilang, akan datang kerumah saya bersama teman lainnya, kalau saya sampai keluar jadi pengikut dan melaporkan ke polisi, jadi kami hanya bisa diam saja, sampai sekarang ini tidak pernah ada pencairan apapun,†tandanya.
Kapolres Probolinggo, AKBP Arman Asmara Syarifuddin mengatakan, pihaknya telah menerima laporan yang menjadi korban Taat Pribadi sebanyak 18 orang, termasuk SN.
“Dari semua pelapor yg masuk ke Mapolres Proboinggo, kami masih membutuhkan bukti materil dari para pelapor. Dan terus kami menunggu pelapor lainnya yang merasa dirugikan oleh Taat Pribadi,â€tegas Kapolres Arman.(DK)