Probolinggo,reportasenews.com – Warga Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedupok Kota Probolinggo, Rabu pagi dihebohkan ditemunya sapi mati dengan semua kaki terikat, diduga kuat sapi hasil curian yang disengaja ditinggal kawanan pelaku curian.
Bangkai sapi sudah membusuk ditemukan pertama kali oleh Imam (50) warga Kareng Lor, saat mencari rumput untuk pakan ternak miliknya, karena ada aroma bau tidak sedap. Akhirnya mencari sumber bau tersebut, teryata ada seekor sapi mati di tengah ladang tanaman jagung milik Hermanto (48) warga setempat.
Terkejut dengan temuannya, Imam langsung menghubungi warga dan pemilik lahan jagung tempat matinya sapi. Warga berbondong bondong menuju lokasi untuk melihat sapi mati milik orang tidak dikenal.
Dugaan warga, sapi sengaja di tinggal oleh kawanan pelaku curwan atau pencurian hewan, karena kesiangan takut aksinya diketahui orang sapi ditinggal dan kaki terikat, karena kepanasan sapi akhirnya mati.
Warga bersama perangkat desa setempat, melaporkan penemuan bangkai sapi ke kantor Kelurahan dan langsung dilanjutkan ke Polsek Wonoasih, petugas langsung mendatangi lokasi menggelar olah TKP dan meninggalkan sapi dilokasi kejadian.
Imam salah satu warga, mengatakan sapi berwarna coklat dengan bobot 350 kilogram, mati sekitar 3 atau 5 hari hasil mencuri, takut aksinya ditangkap warga karena kesiangan oleh pelaku di tinggal.
“Saya sangat menyesal dengan tindakan petugas kepolisian tidak ada kepastian yang jelas, apa bangkai sapi akan dibawa untuk alat bukti penyelidikan atau dikubur” tegas Imam saat dikonfirmasi di lokasi.
AKP Pujiono kasat reskrim Polresta Probolinggo, mengatakan sapi tersebut tidak ada satupun warga yang mengakui sapi itu miliknya, diperkirakan sapi hasil kejahatan dari luar kota.
“Penemuan bangkai sapi sudah kami informasikan ke seluruh warga desa melalui kepala desanya, namun sayang tidak ada warga yang kehilangan sapi” ujar Pujiono saat dihubungi handphonenya.
Warga yang jengkel dengan petugas kepolisian tanpa ada putusan yang jelas, langsung menguburkan bangkai sapi yang semakin membusuk di lokasi tersebut. (rik)