Cina, reportasenews.com – Divisi mobile LG mengalami masa sulit. Penjualan andalan terbarunya, LG G6, tidak sebaik yang diharapkan. Dengan salah satu merek smartphone global yang paling dikenal yang memiliki masalah seperti itu, konsumen mungkin berpikir bahwa perusahaan smartphone lain mengalami perjuangan serupa.
Huawei Consumer Business Group, rumah smartphone, tablet, wearable and PC Huawei, melaporkan bahwa pendapatan H1-nya meningkat 36,2% dari tahun ke tahun, dengan total CNY 105,4 miliar (sekitar $ 15,6 miliar). Perusahaan ini juga telah mengirimkan 73.01 juta unit smartphone, yang meningkat 20,6% dari periode yang sama tahun lalu.
Huawei mempertahankan posisi nomor tiga dipangsa pasar smartphone global, dengan sekitar 10% dari semua pengiriman di Q1 tahun ini, menurut perusahaan riset IDC. Hal ini menandai pertumbuhan yang signifikan dari 8,4% yang dipegang pada kuartal pertama tahun 2016.
Meskipun tidak diragukan lagi banyak faktor di balik pertumbuhan ini, pendekatan Huawei terhadap manufaktur kemungkinan memainkan peran besar.
Huawei adalah satu dari sedikit perusahaan yang benar-benar mengambil sebagian besar proses pembuatannya inhouse, lengkap dengan chipset Kirin sendiri. Hal ini memungkinkannya untuk meluncurkan handset premium dengan harga jauh lebih rendah daripada pesaingnya.
Selain itu, perusahaan tidak menjual ponsel di AS namun malah menargetkan pasar yang lebih kecil yang kurang kompetitif. Selain memegang 22,1% pasar Cina, Huawei juga melihat pertumbuhan 18% dari tahun ke tahun di pasar Central, Eastern, dan Nordic Europe – pasar yang tidak didominasi oleh perangkat kelas atas.
Faktor lain yang mungkin berkontribusi pada kesuksesan Huawei adalah popularitas merek Honor nya. Di bawah nama Honor, perusahaan ini menjual ponsel mid-range berkualitas tinggi namun terjangkau, yang memiliki banyak fitur premium.
Perangkat terbaru di telepon, Honor 9, hadir dengan perangkat keras yang sangat mirip dengan Huawei P10 high-end, namun harganya sekitar 30% lebih murah.
Strategi penetapan harga yang agresif ini, dipasangkan dengan perangkat keras padat yang ditawarkan oleh Huawei – dan anggaran pemasaran yang besar – telah membantu membawa satu ton pelanggan setia kepada perusahaan itu.
Huawei ditempatkan di urutan ke-49 dengan Brand Global BrandZ dari Top 100 Most Valuable Global, menduduki posisi ke-88 merek Forbes yang Paling Berharga, dan 40 di Brand Finance Global 500 Merek Paling Berharga. Itu masih jauh di bawah Apple dan Samsung, namun menurut Forbes, merek Huawei telah meningkat nilainya sebesar 9% di tahun lalu saja.(Hsg)