Jakarta, reportasenews.com – Bagi masyarakat Lampung, sosok Irjen Ike Edwin bukan sekadar pejabat biasa. Ia adalah putra daerah kebanggaan Lampung. Dang Gusti Ike Edwin—sapaan akrab Irjen Ike Edwin—tak lain adalah Panglima Perang sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak yang bergelar Gusti Batin Raja Mangkunegara. Ia dikenal sebagai pemimpin yang tegas, tapi lemah lembut.
Meski kelahiran Jakarta, pria 55 tahun ini sangat dekat dengan masyarakat Lampung karena memang banyak menghabiskan waktunya di bumi ruwai jurai itu. Apalagi, ketika ia menjabat sebagai Kapolda Lampung pada 2016 lalu. Selama 10 bulan menjabat Kapolda, betapa masyarakat Lampung sudah merasakan sendiri gaya kepemimpinan Dang Ike yang dikenal ngemong dan merakyat. Dengan karakter kepemimpinan seperti itu, banyak sekali konflik sosial di Lampung yang berhasil ia damaikan. Di bawah kepemimpinannya, kejahatan di Lampung pun turun drastis.
Tak berjarak
Ketika bertemu dengan masyarakat, Dang Ike selalu berusaha menanggalkan segala macam atribut kebesaran yang melekat pada dirinya. Tak ada protokoler resmi khas seorang perwira tinggi polisi, atau hegemoni foedal antara rakyat jelata dan kaum bangsawan, meski ia masih berdarah ningrat. Singkatnya, Pria lulusan Akademi Polisi (Akpol) Tahun 1985 yang pernah menjabat Wakapolda Sulawesi Selatan ini tak ingin membuat jarak dengan masyarakat.
Tak heran, dalam berbagai kesempatan, ia terlihat tengah berbincang asyik atau makan siang tanpa canggung dengan seorang tukang parkir, petugas kebersihan atau driver ojek on-line. Makan siang ala kadarnya dengan para staf bawahannya di kantor pun merupakan hal yang biasa dilakukan. Bagi Dang Ike, jabatan tidak patut dibanggakan. Jabatan adalah ujian seseorang dalam mengemban amanah.
“Apakah ketika saya menjadi Kapolda saya hebat? Justru saya menganggap saya adalah pelayan masyarakat. Makanya saat menjabat Kapolda Lampung saya siapkan setiap hari Kamis warga boleh bertemu saya dan mengadu apa saja untuk saya selesaikan,” tutur Dang Ike saat berbincang dengan reportasenews.com di Jakarta awal Maret 2017 lalu.
Di rumahnya pun, Dang Ike adalah sosok yang terbuka dan egaliter, termasuk dalam memperlakukan asisten rumah tangganya. Ia juga masih selalu menjalin silaturahmi dengan mantan asisten rumah tangganya yang sudah tidak lagi bekerja di rumahnya. Ada kisah menarik yang layak diteladani soal menjaga silaturahmi ini. Mantan Kapolres Tanah Bumbu Polda Kalimantan Selatan ini merasa resah karena asisten rumah tangga yang sudah tidak lagi bekerja kepadanya tiba-tiba hilang kontak. Setelah puluhan tahun berusaha mencari akhirnya ia pun berhasil menemukan sang mantan asisten rumah tangganya.
“Saya cari selama 40 tahun dan baru ketemu dua bulan lalu di Tangerang. Saya tanya kenapa dia enggak pernah silaturahmi dan telepon saya, karena saya takut pernah ada salah dengan pembantu saya,” ujarnya.
Kini, meski pria yang dikenal dengan Salam L-nya itu telah menjabat sebagai Staff Ahli Kapolri dan lebih banyak tinggal di Jakarta, masyarakat Lampung masih tetap menantikan kehadirannya. Tak sedikit masyarakat Lampung yang menginginkan Putra Daerah kebanggaan mereka kembali ke tanah Lampung.(han)