Probolinggo, reportasenews.com – Perayaan Hari Raya Imlek 2568 tahun ini, memberikan keuntungan bagi petani buah naga. Pasalnya, permintaan buah naga semakin meningkat dan banyak diburu untuk perayaan memperingati tahun baru Cina itu.
Keyakinan Tionghoa, buah naga mewakili simbol kesejahteraan dalam kepercayaan Konghucu yakni merah melambangkan rejeki dan naga melambangkan kehormatan atau keagungan.
Pada momen Imlek tahun ini, suatu rezeki dan meraup untung jutaan rupiah bagi pemilik kebun buah naga. Salah satunya Mistin (50) warga Desa Sukodadi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, jelang Imlek ini, ia mengaku dengan lahan seluas 5 hektar miliknya ini, ia harus memanen buah naga setiap hari. Bahkan, selalu kekurangan stok untuk diimport ke Surabaya dan Jakarta.
Sebab kata Mistin, keunggulan buah naga di lahannya masak alami dan perawatan sudah semi organik. Sedangkan, sejak seminggu terakhir ini, permintaan baik yang dari luar daerah dan di pasaran lokal semakin berdatangan.
“Setiap panen bisa menghasilkan sekitar 5 ton. Kalau saya kirimnya ke Surabaya dan Jakarta, kalau di Probolinggo tidak kompetitif, yaitu harga anjlok karena ada masuk buah dari Banyuwangi harga murah tapi kualitas jelek. Saya lebih memilih kirim ke luar darah,”jelasnya Selasa (24/1/2017).
Sementa di kebun miliknya kata Mistin, ada dua varietas buah naga yakni dragon dan mawar. Pada momen kali ini, dua jenis buah naga miliknya sama-sama diburu pembeli.
Harga buah naga dari petani di patok Rp 9.000 per kilogram, yang sebelumnya Rp 6.000 per kilogram. Di pasaran bisa tembus Rp 11.000 per kilogram. Namun, diperkirakan harganya terus melonjak. Saat ini petani buah naga tak hentinya memanen buahnya, dan melakukan perawatan intensif agar buahnya terus menyusul usai dipanen.(dic)