JAKARTA, REPORTASE – Kementrian Pertahanan kembali menggelar ajang pameran pertahanan skala internasional yaitu Indodefence Forum and Expo. Pameran ini rencanaya akan digelar pada tanggal 2 hingga 5 November di JIEXPO Kemayoran Jakarta. Indodefence merupakan ajang promosi bagi produsen peralatan pertahanan dan keamanan internasional.
Dalam Indodefence tahun ini, sudah ada 844 perusahaan dari 45 negara yang akan ambil bagian. 573 diantaranya berasal dari luar negri dan 271 lainnya berasal dari dalam negeri. Jumlah ini meningkat tajam dari penyelenggaraan 2 tahun lalu yaitu sebanyak 672 perusahaan.
Perusahaan asing yang akan memamerkan produknya antara lain, Airbus, Lockheed Martin, SAAB, dan lain sebagainya. Sementara dari dalam negeri akan tampil produk dari BUMN Industri Strategis seperti PINDAD, PTDI, PT. PAL dan lainnya. Tidak ketinggalan perusahaan pemasok pertahanan swasta dalam negeri seperti PT. Lundin, PT. Sentra Surya Ekajaya, Sritex dan lainnya.
“yang kita lakukan adalah mendorong stakeholder stakeholder yang terlibat di dalam penyelenggaraan Indodefense untuk melaksanakan penandatangan kontrak termasuk kerjasama teknologi industri pertahanan dgn counterpart counterpart  dari luar negeriâ€, kata Brigjen TNI Jan Pieter Ate, Ketua Pelaksana Indodefence 2016.
Lebih jauh, Brigjen TNI Jan Pieter juga menyebutkan sudah ada 28 negara asing yang akan mengirimkan delegasinya. 22 negara diantaranya akan mendirikan paviliun negara, serta akan datang pula 6 menteri pertahanan negara sahabat. Jumlah pengunjung yang ditargetkan adalah sebanyak 25 ribu orang, 2 tahun lalu pengunjungnya 20 orang.
Anggaran pertahanan indonesia yang naik setiap tahunnya memang menjadi magnet perusahaan pertahanan asing. Angkatan bersenjata indonesia juga masih konsisten menjalankan program modernisasi yang tentunya menjadi daya tarik para penjual senjata.
Untuk tahun 2017, Anggaran pertahanan Indonesia mencapai Rp 104 Trilyun Rupiah. Selain itu, dalam upaya modernisasi, TNI juga masih mencari sejumlah peralatan tempur, seperti pesawat tempur pengganti F-5 yang sudah tua, penambahan kapal perang serta peralatan intelijen. (AD)