Menu

Mode Gelap

Nasional · 5 Sep 2016 21:05 WIB ·

Indonesia Darurat Pornografi, Pemerintah Dipertanyakan


					Foto Ilustrasi Perbesar

Foto Ilustrasi

JAKARTA RN.COM Masyarakat Indonesia umumnya memegang teguh adat ketimuran, namun ternyata sebagain diantaranya  memiliki kegemaran yang sangat tinggi akan pornografi.

Dalam catatan Kementerian Sosial sepanjang  tahun2014-2015 belanja pornografi mencapai 50 Triliun Rupiah. Kegemaran sebagian masyarakat terhadap pornografi ini seakan meluluh lantakkan norma agama, adat dan budaya ketimurannya.

Seksolog kenamaan Indonesia Zoya Amirin, mengungkapkan pornografi sudah ada sejak lama di negeri ini. Hal ini dibuktikan dengan beberapa hasil kebudayaan negeri ini, antara lain, serat centini, relief di candi Borobudur,  legenda Nyi Roro Kidul, Cadoleng-doleng  dan ritual di Gunung Kemukus yang sempat menggemparkan dunia Internasional.

“Kita ini sudah memperlakukan seksualitas dalam dua extreme yang cukup pelik dan mempersulit  kita untuk bisa menerima seksualitas secara sehat.  Dalam kubu yang satu kita menerima seksualitas sebgai sebuah sangat tabu, tapi di satu sisi kita membicarakannya secara fulgar,” ungkap  Zoya.

Selain itu, Zoya mengatakan  sifat konsumtif masyarakat indonesia membuat belanja yang satu ini mencapai angka yang fantastis.

Pelanggan pornografi di Indonesia berasal dari berbagai golongan usian dan kalangan. Mulai dari anak – anak, remaja hingga orang dewasa. Mulai dari pelajar hingga anggota dewan yang terhormat menjadi pelanggan pornografi.

Anda tentu masih ingat kasus Arifinto, politisi dari partai PKS ketangkap basah sedang menyaksikan film porno disaat sidang di gedung dewan berlangsung.  Artis Maria Eva bersama Yahya Zaini yang notabenya anggota DPR kala itu juga tersandung skandal pornografi.

“Teknologi  betul punya pengaruh paling besar dalam industri pornografi menurut saya, dibandingkan faktor yang lainnya. Teknologi adalah faktor terbesar penyumbang pornografi,” kata pakar seksolog terkenal di Indonesia ini.

Menurutnya lagi,  teknologi pornografi tidak akan semerekah ini di Indonesia. Kenapa di Indonesia paling berkembang dibanding negara-negara lain, di Asia Tenggara. Kenapa demikian? Karena kita negara yang konsumtif.

Kegemaran akan pornografi di negeri ini, akhirnya mendorong perilaku masyarakat ke arah kehidupan yang bebas dan permisif terhadap seks. Sebagian orang bahkan sudah menilai jika hubungan pra nikah adalah hal biasa, bukan sebuah hal yang tabu dan berdosa. Masyarakat mempertanyakan pemerintah dalam memberantas pornografi. (alf)

Komentar

Baca Lainnya

BNN Ungkap Peredaran 2,76 kg Heroin, 9 9,83 kg Sabu-sabu, dan 114,23 kg Ganja

4 Oktober 2024 - 14:37 WIB

Jelang Perayaan HUT Ke-79, Panglima TNI dan Kapolri Gelar Doa Bersama di Monas

3 Oktober 2024 - 20:15 WIB

Merasa Tak Adil, Puluhan Nakes RSUD Ahmad Ripin Muaro Jambi Datangi Kantor Bupati

3 Oktober 2024 - 19:12 WIB

4 Pemuda ditetapkan sebagai Tersangka Penganiayaan Anak hingga Tewas karena Mencuri

3 Oktober 2024 - 18:43 WIB

Momen Hari Batik Nasional 2024, Smart Batik Kerjasama dengan Forum Nasional Guru Penggerak Ciptakan Batik Guru Penggerak Nasional

3 Oktober 2024 - 18:35 WIB

Minati Produk Batik Sawit Smart Batik, Thomas Djiwandono: Produknya Bagus dan Harus Terus Dikembangkan

3 Oktober 2024 - 18:31 WIB

Trending di Daerah