Inggris, reportasenews.com: Mensesneg Inggris, Amber Rudd, mendesak WhatsApp untuk memberikan data kepada badan intelijen akses ke pesan terenkripsi kelompok teroris yang melakukan serangan di Westminster pekan silam yang menewaskan empat orang tewas.
Tampil diacara BBC “The Andrew Marr Show”, Rudd juga menyerukan raksasa media sosial untuk memastikan bahwa mereka tidak memberikan tempat rahasia untuk teroris untuk berkomunikasi satu sama lain.
Dia berencana untuk bertemu dengan perusahaan media sosial akhir pekan ini untuk mencari bantuan mereka dalam memerangi terorisme, menurut Bloomberg.
Ini bukan pertama kalinya pemerintah Inggris bersinggungan masalah dengan perusahaan teknologi atas akses ke konten terenkripsi. Pada 2015, misalnya, Hillary Clinton mendesak Silicon Valley untuk bekerja sama dengan perjuangan pemerintah melawan terorisme.
Lebih dari setahun yang lalu, FBI menuntut bahwa Apple harus memberikan akses kepenembakan San Bernardino, Syed Farook yang memakai iPhone 5C. Beberapa minggu kemudian, WhatsApp berada di pusat perselisihan dengan Departemen Kehakiman atas pesan terenkripsi.
Polisi telah dilaporkan menemukan bahwa teroris yang beraksi Westminster, Khalid Masood, terhubung ke WhatsApp tiga menit sebelum serangan. Tapi mereka tidak tahu isi pesan bahwa ia mungkin telah dikirim atau diterima. Hal ini karena semua pesan yang dikirim dari WhatsApp memiliki enkripsi end-to-end, yang berarti seseorang perlu akses langsung ke perangkat untuk membacanya. (HSG/ Cnet)