Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten. (foto: dok RN).
Cilegon, reportasenews.com – Jelang puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada H-2 di Pelabuhan penyeberang Merak Banten, pemerintah telah mengoperasikan Pelabuhan Ciwandan, Cilegon yang difungsikan untuk membantu mengurai kemacetan di Pelabuhan Merak.
Minimny penyediaan tugboat (kapal penarik atau pendorong kapal besar untuk bersandar) oleh Pihak KSOP diduga menjadi penyebab terjadinya kemacetan parah dipelabuhan ini.
Pengoperasian satu unit tugboat di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten ini tidak seimbang dengan jumlah kapal besar yang digunakan untuk mengangkut kendaraan truk dan roda dua yang melalui pelabuhan. Akibatnya kemacetan parahpun tidak terhindari.
“Padahal, KSOP janjinya menyediakan empat kapal tugboat, tetapi kenyataannya cuma satu unit,” kata sumber media ini yang enggan disebut namanya.
Lantaran hanya satu unit kapal tugboat yang dioperasikan, kapal Ferry tidak bisa bersandar secara bersamaan di lima dermaga di Pelabuhan Ciwandan. Dampak selanjutnya, bongkar-muat penumpang jadi terhambat dan harus menunggu lebih lama.
Kondisi tersebut berdampak pada kemacetan lalu lintas di jalur mudik menuju Pelabuhan Ciwandan, terutama angkutan barang jenis truk.
Ketika persoalan itu dikonfirmasi wartawan ke pengelola, staf Humas Pelabuhan Ciwandan/Merak, Adjie, belum memberikan penjelasan hingga berita ini ditayangkan.
Pelabuhan Ciwandan baru kali pertama digunakan untuk penyeberangan arus mudik dari Jawa ke Sumatera. Pelabuhan ini mulai dioperasikan untuk melayani pemudik bermotor dan truk pada Sabtu, 15 April 2023 hingga 30 April 2023. Sementara Pelabuhan Merak khusus melayani pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat (mobil pribadi). (TIM)