Menu

Mode Gelap

Daerah · 3 Apr 2024 15:14 WIB ·

Ini Penjelasan Kapolres Terkait Tewasnya Dr di Jambi Dalam Kecelakaan Tunggal Setelah Diteriaki Maling


					Ini Penjelasan Kapolres Terkait Tewasnya Dr di Jambi Dalam Kecelakaan Tunggal Setelah Diteriaki Maling Perbesar

Kapolres Mauro Jambi AKBP Wahyu Bram

Jambi, reportasenews.com – Kasus kecelakaan tunggal yang menewaskan Dokter Dwi  Fatimahyen (29) di Jalan Lintas Jambi-Riau, Sekernan, Muaro Jambi baru baru ini sempat ramai dan jadi bahan perbincangan, pasalnya sebelum mengalami kecelakaan, korban sempat dikejar warga bersama polisi dan diteriaki maling oleh warga.

Dilansir cnnindonesia com, Kapolres Mauro Jambi AKBP Wahyu Bram mengatakan,  Dwi sebelum dikejar warga, tampak mengelilingi Perumahan Pondok Cipta, Mestong, Muaro Jambi, selama empat menit. Dwi saat itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi sehingga memicu kecurigaan.

“Yang bersangkutan ngebut. Warga ini share beritanya ke grup warga kompleks ‘ada orang yang ngebut di tempat kita,'” katanya, Selasa (2/4) malam, dikutip dari cnnindonesia.com.

Dwi yang diadang warga, kata Bram, malah menancap gas dengan kecepatan tinggi. Sehingga lima pria dengan tiga sepeda motornya langsung mengejar perempuan itu.

Ketika sampai di jalan raya, kejar-kejaran ini dilihat sejumlah polisi yang sedang melakukan patroli. Para polisi itu juga mendengar teriakan maling sehingga ikut mengejar Dwi.

Bram mengatakan para anggota yang mengejar telah dilengkapi dengan sirine dan toa agar Dwi berhenti. Polisi bahkan sempat menembakkan tembakan peringatan, tetapi perempuan ini tetap melajukan mobilnya. Bagi Bram, tidak ada kesalahan prosedur yang dilakukan anggotanya.

“Anggota kami sudah menggunakan toa (pengeras suara) dan meminta berhenti. Kalau warga yang ngejar, dan ditakuti begal, itu masih wajar. Kami menyesalkan kenapa korban tidak menghentikan kendaraannya,” kata Bram.

Ia pun mengatakan pengejaran itu berlangsung selama berkisar satu jam. Warga dan polisi mengejar selama berkisar 15 menit. Sekitar 40 menit sisanya, hanya polisi yang mengejar.

Walau menghadapi kondisi lalu lintas yang padat saat sampai di Sekernan, Dwi tetap melajukan mobilnya demi lolos dari kejaran.

Sialnya, Dwi berpapasan dengan truk. Ia langsung banting setir hingga menabrak tiang listrik dan rumah warga lalu tewas.

“Dari jalan yang berlawanan ada truk. Akhirnya banting setir ke kanan. Terjadilah kecelakaan menghantam rumah warga,” kata Bram

Bram mengatakan lima orang yang mengejar adalah warga Perumahan Pondok Meja. Mereka tidak bisa dipidana karena tidak langsung memicu kecelakaan tunggal tersebut.

“Karena ada jeda antara peristiwa itu yang cukup jauh. Yang mana warga mundur (tidak mengejar sampai tuntas) dan sudah banyak perubahan kondisi. Lalu yang bersangkutan tidak mau mengurangi kecepatannya, otomatis berakibat buruk,” katanya.

Klaim Bram, warga yang mengejar tidak bermaksud lain. Mereka salah paham terhadap Dwi dengan menuduh berbuat maling. “Lima orang sudah diperiksa. Sejak awal, yang bersangkutan (Dwi) memang sudah memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi sehingga warga khawatir,” katanya.

Bram menegaskan bahwa Dwi bukanlah pencuri atau maling sebagaimana yang dituduhkan warga. “Yang bersangkutan bukan pelaku pencurian,” ujarnya.

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

BNN Ungkap Peredaran 2,76 kg Heroin, 9 9,83 kg Sabu-sabu, dan 114,23 kg Ganja

4 Oktober 2024 - 14:37 WIB

Jelang Perayaan HUT Ke-79, Panglima TNI dan Kapolri Gelar Doa Bersama di Monas

3 Oktober 2024 - 20:15 WIB

Merasa Tak Adil, Puluhan Nakes RSUD Ahmad Ripin Muaro Jambi Datangi Kantor Bupati

3 Oktober 2024 - 19:12 WIB

4 Pemuda ditetapkan sebagai Tersangka Penganiayaan Anak hingga Tewas karena Mencuri

3 Oktober 2024 - 18:43 WIB

Minati Produk Batik Sawit Smart Batik, Thomas Djiwandono: Produknya Bagus dan Harus Terus Dikembangkan

3 Oktober 2024 - 18:31 WIB

Kemenkopolhukam Lakukan Sinkronisasi Program Penanggungan Teroris di Kementerian dan Lembaga

3 Oktober 2024 - 15:08 WIB

Trending di Nasional