Lampung, reportasenews.com – Miris, warga Kabupaten Pesawaran mengeluhkan beras bantuan korban banjir dari Bulog Provinsi Lampung tidak layak di konsumsi.
Kualitas beras berwarna kuning, bau dan berdebu. Bagi sebagian warga korban banjir yang tidak mampu, meski pun tidak layak terpaksa harus bersusah payah membersihkan dan memilih beras agar bisa dimasak untuk mengobati lapar.
Sementara sebagian warga korban banjir lainnya, memilih upaya lain agar bisa membeli beras yang layak dikonsumsi.
Imron (48) warga Desa Karanganyar mengatakan, jika memang ingin membantu korban banjir, seharusnya pemerintah memberikan bantuan yang bisa bermanfaat dan tidak membuat warga yang menjadi korban banjir mengeluh.
Bentuk perhatian pemerintah dalam bantuan pangan seperti beras yang tidak layak konsumsi itu justru, membuat warga sedih dan sakit hati.
“Bagaimana tidak, kualitas beras buruk seperti itu, jangankan manusia, ayam pun enggan memakannya. Bantuan itu bukannya bermanfaat malah menjadi sia-sia belaka,”keluh Imron, kepada media, Senin (27/2).
Keluhan Imron dan warga lainnya yang menjadi korban banjir di benarkan oleh Kepala Desa Karanganyar, Wasiman.
“Ya memang, warga yang menjadi korban banjir, datang kepada saya mengeluhkan hal yang serupa, tentang beras bantuan yang tidak layak dikonsumsi itu,”ujarnya.
Mengenai beras bantuan korban banjir yang tidak layak dikonsumsi, Dinas Sosial Pesawaran, Yulizar. “Itu bukan beras dari Pemkab Pesawaran melainkan dari Bulog Provinsi Lampung,”katanya.
Dia menjelaskan, ada stok atau jatah pangan (beras) untuk Kabupaten Pesawaran di Kementerian Sosial dalam hal ini Bulog Provinsi Lampung sebanyak 100 ton. Berdasarkan SK bupati yang diajukan sebanyak 50 ton, karena Pesawaran tanggap bencana. Selanjutnya beras itu dibagikan ke masyarakat.(Sar)