Plh. Kepala BNPT RI Irjen Pol Ibnu Suhaendra saat menerima kunjungan Mahasiswa Departemen Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI di Kantor Pusat BNPT RI Sentul, Jumat (8/12)..
Bogor, reportasenews.com – Mahasiswa wajib tahu cara ideologi kekerasan mendekati mereka. Dengan demikian mahasiswa tak terjerumus pada ideologi kekerasan yang mengarah pada terorisme.
Kewaspadaan terhadap ideologi kekerasan disampaikan Plh. Kepala BNPT RI Irjen Pol Ibnu Suhaendra saat menerima kunjungan Mahasiswa Departemen Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI di Kantor Pusat BNPT RI Sentul, Jumat (8/12).
Suhaendra menyatakan institusi pendidikan menjadi incaran kelompok radikal untuk menyebarkan ideologi kekerasan. Melalui oknum, ideologi kekerasan disebarkan melalui kegiatan yang tak terpantau dan dilakukan secara diam-diam.
“Penting bagi para mahasiswa untuk selalu waspada,” tegas jenderal polisi bintang dua ini.
Ideologi kekerasan ini ditanamkan secara pelan-pelan sehingga seseorang akhirnya tercuci otaknya.
Mengingat bahayanya mahasiswa jika terpapar ideologi kekerasan, BNPT RI melakukan berbagai program kerja sama dengan banyak pihak.
“BNPT RI terus berupaya kerjasama dengan aparat penegak hukum, kementerian dan lembaga, mitra asing, organisasi masyarakat sipil, hingga komunitas masyarakat dalam pencegahan dan penanganan khususnya yang berkaitan dengan institusi pendidikan tadi,” tambahnya.
Guru Besar Departemen Kriminologi UI, Prof. Drs. Adrianus Eliasta Sembiring Meliala, M.Si., M.Sc, Ph.d., menjelaskan maksud kunjungan adalah agar mahasiswa dapat membandingkan antara teori dengan praktik penanggulangan terorisme secara langsung.
“Kunjungan ini dalam rangka perbandingan. Apa yang mereka dengar di kuliah dengan apa yang terjadi secara langsung di lapangan terkait penanggulangan terorisme,” ucapnya.
Sebanyak 70 mahasiswa menjadi peserta dalam kegiatan ini, rangkaian kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Lapas Khusus Terorisme (lapsuster) dan Balai Latihan Kerja narapidana terorisme, yang didampingi oleh Kepala Sub Direktorat Bina Lapas Khusus Terorisme Kol (Mar) Wahyu Herawan, M.Sc. (*)