Pontianak, reportasenews.com – Riam Pagarek, salahsatu wisata alam yang tengah nge-hits di kecamatan 17, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Riam ini telah dikelola dengan baik dengan berbagai spot wisata alam yang menarik, salahsatunya adalah arung jeram.
Aliran air yang deras membentur dinding batuan di sepanjang alur sungai ini, menjadi daya tarik bagi pengemar olahraga Arung jeram. Bahkan ada pengelola menyiapkan semua peralatan arung jeram selain terdapat camping ground di lokasi.
Sehingga pengunjung bisa leluasa menikmati debur arus Riam Pagarek dan pesona alam hutannya yang masih rimbun sambil berkemah di bawah pepohonan besar.
Baru baru ini, sebanyak 40 peserta dari perwakilan Pengurus Kabupaten Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) turut mengikuti Pelatihan tersebut diantaranya; Pengkot FAJI Pontianak 4 orang, Pengkab FAJI Kapuas Hulu 4 orang, Pengkab FAJI Melawi 4 orang, Pengkab FAJI Sekadau 4 orang, Pengkab FAJI Landak 4 orang, Pengkab FAJI Bengkayang 4 orang, Pengprov FAJI Kalimantan Barat 6 orang, dan Operator Wisata Arung Jeram Kabupaten Bengkayang (Pokdarwis) 4 orang, Yok Kita Adventure 2 orang, serta persiapan Pengkab FAJI di 2 (dua) Kabupaten yakni Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sintang, masing-masing 2 orang.
Kawasan Riam Parangek, Pangar dan Merasap, Kabupaten Bengkayang menjadi destinasi penutup bagi peserta untuk merasakan sensasi adrenalin melewati arus deras di Riam Parangek.
Rombongan berangkat dari Pontianak dengan menggunakan Bus Pariwisata.
Sesampainya dilokasi, para peserta langsung disuguhkan dengan keindahan Riam Parangek.
Rasa letih perjalanan dari kota Pontianak selama kurang lebih 7 jam seolah hilang dan terbayar tuntas dengan keindahan serta segarnya udara di sekitar kawasan riam tersebut.
Kemudian seluruh peserta lanjut mendirikan tenda yang telah dibawa masing-masing peserta dari tiap Kabupaten untuk beristirahat selama 2 malam di area camping ground yang sudah di sediakan oleh pengelola setempat.
Kemudian, praktik kegiatan kepemanduan Arung Jeram dilaksanakan keesokan harinya, dipandu oleh tim Pengprov FAJI Kalbar dilanjutkan materi simulasi dari Instruktur Arung Jeram Profesional lebih akrab di panggil Kang Abo, serta Materi Upaya Mitigasi Bencana dan Pengelolaan Krisis Kepariwisataan Akibat Bencana
di destinasi pariwisata instruktur dari Badan Pencarian dan Pertolongan Pontianak (Basarnas), Jumadi.
Seluruh peserta dikerahkan dalam simulasi perlombaan arung jeram di lokasi Riam Pangarek.
Hal tersebut merupakan pengalaman baru dari sebagian besar peserta, sekaligus para peserta berkesempatan untuk belajar tentang teknik mendayung serta aturan-aturan baru dalam perlombaan olahraga extreme arung jeram tersebut.
Keesokan harinya para peserta melakukan penyisiran sekitar lokasi wisata untuk mengambil sampah plastik dari pengunjung yang berserakan dan sampah bekas kegiatan yang sedang dilakukan ini.
Kegiatan ditutup oleh disporapar Provinsi Kalimantan Barat, dan tim yok kita jelajah Khatulistiwa, para peserta bertolak kembali ke Pontianak pada siang harinya 23 Oktober kemarin, bertepatan Hari Jadi kota Pontianak ke 250 tahun.
Kegiatan ini adalah bagian dari Pelatihan Mitigasi Bencana, dan Pemandu Wisata dan Simulasi Lomba Arung Jeram yang digelar
Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalimantan Barat yang dilaksanakan mulai tanggal 19 sampai 23 Oktober 2021 di Kota Pontianak. (das)