SALAH satu destinasi wisata di Indonesia yang terkenal dengan wisata alamnya yang menakjubkan adalah Dataran Tinggi Dieng. Dieng merupakan sebuah wilayah vulkanik aktif yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Di Dieng ada beberapa gunung berapi, sehingga banyak memiliki kawah. Bukit-bukit juga banyak terdapat di Dieng.
Di musim kemarau, suhu di Dieng bisa mencapai 0 derajat celcius. Suhu sedingin ini bisa membuat daun dan rerumputan terselubung es, yang disebut bun upas atau embun racun. Disebut embun racun karena embun yang beku tersebut dapat merusak pertanian.
Keunikan geografis Dieng memberikan hamparan nuansa alam yang indah yang wajib dijelajahi oleh para traveller. Nah, beruntung saya bisa jalan-jalan ke beberapa tempat wisata di Dieng, dan tempat-tempat itu membuat saya ingin balik lagi ke Dieng.
Bukit Sikunir
Ini dia salah satu tempat wisata yang paling ngehits di Dieng. Inilah tempat yang menjadi perburuan golden sunrise. Terletak di ketinggian 2263 mdpl, di Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa. Bukit Sikunir masuk wilayah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Tak perlu khawatir mendaki Sikunir, anak kecil juga bisa.
Jalur pendakiannya mudah dengan adanya tangga-tangga buatan dari batu dan tanah, dilengkapi tali pegangan memudahkan orang untuk menaiki kawasan bukit. Jika lelah, menepilah untuk istirahat, sekaligus memberi jalan untuk orang-orang di belakang anda lewat.
Biasanya orang sudah mulai naik bukit pukul 04.00 WIB, istirahat di bagian bukit yang landai. Di situ ada tempat istirahat dan musala. Jadi buat umat Muslim, silakan salat subuh di sini dan rasakan sensasi berwudhu dengan air sedingin es.

Golden Sunrise di bukit Sekunir Dieng membuat alam sekitar berkilauan seperti emas. (foto: nina harita)
Dari pos pertama ke puncak bukit Sikunir sudah tak jauh lagi. Setelah sampai di puncak, segera cari spot terbaik untuk perburuan “the golden sunrise”. Jika langit cerah tak berawan, sang mentari akan muncul dengan kilaunya yang keemasan. Langit yang semula gelap berubah menjadi berwarna yang keindahannya tak bisa terlukis oleh kata. Siapkan kamera untuk mengabadikan keindahan ini.
Untuk anda yang hendak mendaki Bukit Sikunir, tak perlu membawa bekal banyak. Cukup air mineral saja dan makanan secukupnya. Pendakian hanya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit, itupun waktu untuk pendaki pemula.
Di dekat tempat parkir kendaraan banyak warung-warung yang menjual aneka makanan dan jajanan, seperti kentang goreng, jamur goreng, dan semur kentang. Kentang Dieng terkenal lezat dan empuk, patut dicoba. Anda bisa sarapan di sana juga seturunnya dari bukit.
Waktu terbaik untuk datang ke Bukit Sikunir adalah di musim kemarau sekitar Juli-Agustus. Di musim terbaik ini, ribuan orang dipastikan berkunjung ke Sikunir sehingga ada sedikit antrean saat menaiki bukit. Tapi it’s okay, karena sesampainya di atas, semua lelah terbayarkan dengan nuansa cantik langit Dieng.
Telaga Cebong
Nah usai sarapan anda bisa menikmati keindahan Telaga Cebong yang berada di bawah bukit Sikunir. Disebut Telaga Cebong karena bentuknya yang mirip kecebong atau berudu. Kadang beberapa pendaki sengaja menginap dalam tenda yang didirikan di sisi telaga.

Berkemah di tepian Telaga Cebong mempunyai sensasi yang berbeda karena keindahan telaga. (foto: @ngetripmulu)
Kalau anda tak bawa tenda, ada tempat yang menyewakan tenda di sana. Tanya saja penduduk sekitar situ. Di atas telaga anda juga bisa menikmati permainan flying fox. Bayangkan meluncur di udara di atas telaga sambil melihat pemandangan indah sekitar. Benar-benar luar biasa. Di ujung pendaratan flying fox, anda akan dijemput petugas yang akan membawa anda kembali ke tempat semula dengan menggunakan motor.
Untuk yang ingin berlama-lama menikmati keindahan telaga, anda bisa menyewa perahu. Hanya dengan Rp 10.000 per orang, anda sudah bisa berkeliling telaga sambil mengambil foto-foto keindahan alam telaga.
Masih ada tempat-tempat wisata lainnya di Dieng, tunggu cerita saya selanjutnya.(nina harita)