Jakarta, reportasenews.com – Info dr Kombes Ary (Hubinter): Kemarin tg 19 Jan 2017, saat kasilog mengangkut barang di airport untuk di scan olh pihak Bandara El Fasher, terdapat koper yang tidak dikenal (bukan bagian dari barang Kontingen) yg masuk scan dan ditemukan beberapa senjata api yang dinyatakan ilegal.
Jenis & jumlah tidak kami ketahui. Barang tersebut bukan bagian dari barang kontingen kita, dan anggota yang bekerja tidak melihat kapan barang tersebut ada di dekat barang barang kontingen kita.
Pihak Otoritas Sudan menuduh bahwa barang tersebut milik FPU Indonesia, namun kami tidak mengakui barang tersebut, karena barang kita sudah diperiksa oleh military police sejak pagi dimasukkan ke kontainer dan disegel.
Kemudian dibawa ke bandara dikawal military police dan movcon. Untuk anggota yang bertugas menaik turunkan barang juga berangkat dengan bis UNAMID. Tapi pihak bandara dan UN tetap bersikeras barang2 tsb milik kita.
Jadi sementara kami akan diperiksa, sehingga kemungkinan Kasatgas, Waka & Kasiops tidk akan pulang saat nanti datang rotasi pesawat.
Kami akan menjadi team rear party. Demikian Komandan. Catt: Kabagdamkeman sudah mengarahkan kepada Kasatgas agar diperjuangkan masalah ini karena menyangkut nama RI.
Buktikan kepada pihak Sudan/UN dengan tunjukan loadlist barang-barang kita serta ambil sidik jari seluruh anggt FPU.
Pihak UNAMID sudah melaporkan hal ini kepada UNDPKO & PTRI NY. Dubes RI di Sudan sudah diinfokan & akan backup masalah ini.
Renc rotasi tetap sesuai jadwal, namun susunan Rear Party akan berubah. (Info dr Kombes Ary/ Hubinter yang diterima redaksi).
