Probolinggo, reportasenews.com – Meski Ramadan masih dalam hitungan tiga pekan mendatang. Namun, sejumlah harga sembako dan sayur mayur mulai mempengaruhi pergerakan kenaikan harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo, Senin (8/5).
Kenaikan harga bahan pokok dan sayur mayur juga dipicu minimnya pasokan dan stok bahan di pasaran, yang berakibat kelangkaan barang. Pedagang terpaksa mendatangkan dari luar kota, dengan konsekuensi semakin mahalnya biaya transportasi.
Seperti di Pasar Baru Kota Probolinggo, kenaikan harga terjadi hampir di semua bahan pokok. Dengan kisaran kenaikan harga berkisar antara 5-10 persen. Kenaikan paling tinggi terjadi pada daging ayam broiler, bawang putih, dan juga seledri.
Harga seledri saat ini mencapai Rp 60.000 per kilogram, yang sebelumnya hanya Rp 15.000, harga daging broiler Rp 25.000u, saat ini naik menjadi Rp 29.000 per kilogramnya. Cabe merah kecil mencapai Rp 60.000, saat ini naik menjadi Rp 70.000. Dan paling drastis kenaikan pada bawang putih hingga mencapai Rp 50.000, yang sebelumnya hanya Rp 35.000.
Kenaikan harga ini terjadi sejak sepekan lalu, yang terus mengalami peningkatan signifikan. Menurut pedagang, kenaikan harga tak umum terjadi seminggu sebelum puasa.
Para pedagang mengaku, semakin tingginya harga bahan pokok di pasaran, selain semakin merosotnya daya beli masyarakat, pedagang juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pembelian bahan pokok yang umumnya didatangkan dari luar kota.
“Semuanya naik, ibu-ibu mengeluh dengan kenaikan bahan pokok. Sebelum puasa pasti naik semua, ya mau bagaimana lagi, pengeluaran belanja semakin banyak,” ujar Yessi, salah satu pembeli.
Dikatakan Siti Aminah, salah atu pedagang pasar baru Kota Probolinggo, selain harga bahan pokok, lonjakan harga juga terjadi pada jenis sayuran dan bumbu dapur naiknya semakin meningkat.
“Jelang puasa harganya naik, dan hampir semua bahan pokok dan sayuran. Naik 5-10 persen, menjelang Bulan Suci Ramadan ini, banyak bahan makanan dapur naik. Naik karena stoknya kurang semua konsumen membutuhkan,” jelas Aminah, saat ditemui di lapak tempat jualannya.
Naik turunnya harga bahan pokok ini, perlu diwaspadai baik oleh pedagang maupun pembeli. Sebab, lonjakan harga justru terjadi tiga pekan sebelum puasa. Pedagang khawatir kenaikan harga akan terus terjadi pada awal puasa hingga memasuki lebaran Idul Fitri nanti.(mrh)