BLORA, REPORTASE – Jembatan sepanjang dua puluh meter yang terletak di desa Ngadipurwo, Kecamatan Blora, Kabupaten blora, Jawa Tengah ambrol, Sabtu (19/11).
Jembatan yang menghubungkan puluhan desa menuju ke kota blora , jawa tengah tersebut, patah menjadi dua bagian.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Patahan jembatan runtuh hingga ke dasar sungai, dengan kedalaman hampir lima belas meter.
Ambrolnya jembatan, diduga karena pengaruh gerusan air sungai yang terus menerus terhadap pilar penyangga jembatan.
Pilar jembatan yang sudah berusia lebih dari 40 tahun tersebut, belum sekalipun mendapat peremajaan, sejak pertama kali didirikan.
Perbaikan yang dilakukan, hanya pada kondisi aspal sehingga, erosi yang terjadi pada pilar tidak tersentuh perbaikan.
Akibat jembatan yang runtuh tersebut, warga mengalami kesulitan akses, jika hendak menujun ke kota untuk aktivitas ekonomi.
Arus lalu lintas dari desa medang, menuju desa Tempuran, Sayuran Soka Purwosari dan Suroyudan lumpuh.
Untuk menjangkau lokasi tersebut, warga harus berputar arah dengan jarak hampir 10 kilometer.
Warga yang enggan berputar, warga nekat menyeberang sungai dengan berjalan kaki.
“Kegiatan untuk ke pasar susah sekarang harus mutar lebih jauh. Sedangkan untuk ke kota tempat wisata yang ada cafe serta jual ikan bakar sekitar 10 km,” ujar Sri Asiyah warga setempat.
Warga berharap pemerintah Blora segera tanggap untuk membangun lembali jembatan tersebut, agar warga tidak perlu memutar jauh untuk menuju ke kota blora.
Terlebih sejumlah lokasi wisata juga memanfaatkan jembatan tersebut sebagai akses utama. (Ad)