Pekalongan, reportasenews.com – Isak tangis keluarga dan tetangga sambut kedatangan jenazah Aten Puspita (32) warga Desa Lambur, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan yang menjadi korban meledaknya pabrik petasan di Kasombi, Tangerang.
Suami korban, Supriyo (33) yang ikut mengantarkan jenazah pulang ke rumah duka terlihat sangat terpukul saat keluar dari mobil jenazah.
Yusron, kakak kandung korban saat ditemui awak media mengatakan bahwa Supriyo dan Aten sudah setahun merantau di Daerah Tangerang. Namun, saat ada lowongan kerja di pabrik petasan, Aten Puspita yang ingin bekerja untuk membantu perekonomian keluarga langsung mendaftarkan diri.
“Aten baru bekerja dipabrik petasan sekitar dua minggu, sebelumnya korban mengatakan ke saya bahwa ingin bekerja membantu suaminya mencari uang,” jelasnya.
Namun, lanjut Yusron, takdir berkata lain, baru senang bisa bekerja malah mendapatkan musibah.
“Suami korban sendiri yang pertama kali memberikan kabar bahwa Aten kena musibah, pabrik tempat dia bekerja meledak dan mengalami luka bakar parah,” ujarnya.
Dikatakan Yusron, saat keluarga mendapatkan kabar tersebut, pihak keluarga hanya bisa berharap agar keadaan Aten Puspita cepat membaik.
Selama empat hari dirawat RS Tangerang, tubuh Aten Puspita tidak kunjung membaik bahkan setelah dilakukan dua kali operasi pembuluh selaput otot. Luka bakar korban yang mencapai 80% membuat korban tidak bisa bertahan lama dan menghembuskan nafas terakhir pagi tadi.
Jenazah korban disemanyamkan sebentar di rumah, dan langsung disholatkan di masjid dekat rumah untuk langsung dimakamkan di TPU Desa Lambur. (riz)