Asia, reportasenews.com: Ketegangan menigkat tinggi diwilayah Laut Cina Selatan (LCS). Cina dikabarkan meningkatkan kewaspadaan tingkat tinggi menyusul adanya kabar Jepang akan melepaskan armada kapal tempur terbesar kewilayah LCS, demikian media CGTN di Beijing mengatakan.
Cina mengamati dengan seksama di balik gerakan militer Jepang, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pada media CGTN. Hua membuat pernyataan setelah Jepang melibatkan kapal escort “Kaga” dilibatkan di seputar LCS.
Kapal Kaga yang asli telah tenggelam oleh militer AS selama Perang Dunia Kedua. Jepang harus belajar pelajaran sejarah, kata Hua.
“Kami berharap kemunculan kembali kapal sejenis “Kaga” bukanlah cermin kebangkitan militerisme Jepang,” katanya
“Situasi di Laut Cina Selatan stabil melalui upaya bersama dari China dan negara-negara ASEAN. China dan tetangganya tidak akan membiarkan Jepang untuk membuat masalah,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying.
Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah secara sensasional kerap menyebutkan adanya “ancaman Cina,” sebagai alasan untuk memperluas kekuatan militer, Hua mengatakan pada konferensi pers rutin. Berdasarakan pengalaman pahit sejarah, masyarakat internasional, terutama negara-negara tetangga dari Jepang, tetap mengawasi dengan serius pergerakan militer Jepang, menurut Hua.
Sementara itu Reuters mengutip sumber dalam menyebutkan bahwa Jepang akan meluncurkan armada perang terbesar ke LCS setelah Mei besok. Jika memang betul, maka ini disebutkan sebagai armada militer terbesar sejak perang dunia kedua.
Jepang berencana untuk mengirimkan kapal perang terbesarnya pada tur tiga bulan melalui awal Laut China Selatan pada bulan Mei, tiga sumber mengatakan, dalam acara terbesar dari kekuatan angkatan laut di kawasan itu sejak Perang Dunia II.
China mengklaim hampir semua perairan yang disengketakan menyeret kehadiran militer disana telah memicu datangnya militer Jepang dan Barat, dengan ikut campur tangan Amerika Serikat memegang kendali dilangit dan patroli angkatan laut untuk menjamin kebebasan navigasi.
Kapal perang “Izumo” membawa helikopter, ditugaskan dua tahun yang lalu, akan berhenti di Singapura, Indonesia, Filipina dan Sri Lanka sebelum bergabung dalam latihan tempur angkatan laut bersama Malabar dengan kapal angkatan laut India dan AS di Samudera Hindia pada bulan Juli.
Jepang tidak memiliki klaim ke perairan LCS, namun memiliki sengketa maritim terpisah dengan China di Laut Cina Timur. (HSG)