Jepang, reportasenews.com – Jika negara lain panik karena bensin langka, maka Jepang berbeda sendiri. Kemarin, Jepang dilanda kepanikan akibat pembeli menyerbu supermarket memborong persedian keripik kentang makanan cemilan populer disana.
Harga keripik dari merek populer keripik kentang di Jepang melonjak sebanyak enam kali harga eceran setelah dua makanan ringan milik dari perusahaan besar negara berhenti menjual produk akibat kekurangan pasokan kentang.
Hasil dari panen kentang sempat gagal total tahun ini akibat wilayah pertanian disapu topan dan banjir yang melanda pulau utama utara Jepang yakni Hokkaido dibulan Agustus lalu. Wilayah ini menyediakan hampir 80 persen produksi kentang negara itu.
Pengiriman kentang tahun lalu turun 10 persen dibandingkan dengan tahun 2015, menurut Kementerian Pertanian Jepang, seperti dikutip Nikkei.
Produk keripik kentang “Calbee”, yang memiliki pangsa pasar 73 persen dari keripik kentang, akan berhenti membuat 33 item total pada akhir April. Sedangkan kolega mereka merk “Koike-Ya”, produsen makanan ringan lain, menangguhkan penjualan dari 16 merek mereka, termasuk kentang rasa paling disukai di Jepang.
Berita itu memicu gelombang kepanikan konsumen yang membabi-buta memborong stok tersisa. Keripik rasa pizza dari Calbee harga jualnya sekarang sekitar 1.250 yen ($ 12) di situs lelang Yahoo Jepang. Biasanya harga per kantong kurang dari 200 yen.
Menurut TV Asahi jajak pendapat yang dilakukan antara 10.000 konsumen dan 13 cemilan dan makanan ringan tahun lalu, makanan ringan kentang Calbee ini adalah yang paling disukai daan menjadi yang kedua paling populer diseluruh Jepang.
Untuk mengatasi “krisis kentang,” Koike-Ya dilaporkan mempertimbangkan sumber kentang dari pulau selatan Kyushu. Perusahaan hanya menggunakan kentang dalam negeri dan tidak bisa mengandalkan impor.
Dampak dari kekurangan keripik kentang dapat menyebar kebisnis makanan cepat saji dan restoran, yang mengandalkan kentang untuk hidangan mereka. Tanpa kentang maka makan jadi hambar.
“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk melanjutkan penjualan lagi,” kata Rie Makuuchi, juru bicara Calbee berbasis di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg. Dia menekankan Itu perusahaan akan mempertimbangkan mengimpor lebih kentang dari AS, serta meminta petani kentang di Kyushu ke memanen lebih awal dari jadwal. (Hsg)