BERAWAL dari rasa kepedulian terhadap siswa sekolah anak petani di kawasan Pagar Alam Lahat Sumatera Selatan, Joko Dolog Prayitno, mempunyai ide membantu para siswa tersebut. Caranya, Joko Dolog berjualan kopi keliling dengan tag line Kopi Secangkir untuk Sekolah (PISS).
Bermodal kopi asal Pagar Alam, serta keahlian meracik minuman kopi “(barista), Alumni Institut Sosial Ilmu Politik (ISIP) Jakarta ini pun tak malu-malu berkeliling menggunakan sepeda motor menjajakan PISS.
“Alhamdulillah, sudah dua bulan berjalan uang yang saya sisihkan untuk anak-anak sekolah di Pagar Alam sudah terkumpul Rp 1.3 juta,” ujar Joko Dolog yang mampir ke redaksi reportasenews.com, Selasa (19/9).

Kopi, susu dan keju racikan Joko Dolog yang bikin anda meleleh. (foto: dok joko dolog)
Joko Dolog mengatakan ia menjual satu cup kopinya hanya Rp 12.500 saja. Dengan harga itu maka setiap pembeli kopinya sudah menyisihkan uang Rp 2.500 untuk anak-anak sekolah di Pagar Alam, Lahat, Sumsel.
“Dana yang terkumpul ini tidak akan saya berikan secara tunai kepada anak-anak sekolah ini, namun akan saya wujudkan dalam bentuk pakaian sekolah, sepatu dan tas,” ujar Joko Dolog yang juga fotografer di sebuah media ini.
Meski berjualan keliling memakai sepeda motor namun kopi racikan Joko Dolog mempunyai cita rasa tidak seperti kopi pinggir jalan lainnya. Campuran kopi, susu segar dan keju menjadi andalannya.
Untuk itu peralatan yang dibawa keliling pun juga lumayan lengkap seperti kompor, cangkir hingga shaker.
Sejak dua bulan berjalan, para pelanggan PISS kini sudah mencapai 100 pecinta kopi. Bahkan ada seorang pelanggan kopi racikan Joko Dolog ini ke Jerman.
“Alhamdulillah pelanggannnya mulai dari instansi pemerintah, kalangan jurnalis, mahasiswa hingga pengusaha. Beberapa hari lalu bahkan mau ngajak saya ke Jerman,” tandas pria asal Surabaya ini.

Joko Dolog berjualan kopi hingga ke gunung untuk pendaki gunung. (foto: dok: joko dolog)
Menurut Joko Dolog, Januari nanti dia akan membagikan dana yang sudah terkumpul ini ke anak-anak sekolah di Lahat, Sumsel.
Joko mengaku jualan kopi keliling ini hanya langkah awal saja, dia berniat akan membentuk armada guna membuka lapangan kerja baru. Langkah selanjutnya kami bakala membuat even berbau kopi.
“Intinya saya ingin membentuk komunitas pecinta kopi sembari beramal untuk anak-anak sekolah yang membutuhkan bantuan,” pungkasnya. (herlambang)