Jakarta, reportasenews.com – Seratus lebih jiwa melayang, ratusan orang lainnya menderita luka. Tak sedikit pula bangunan yang hancur serta tempat ibadah yang roboh akibat goncangan gempa berkekuatan 6,5 skala richter di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada Rabu (7/12) lalu.
Musibah alam ini telah menggugah hati Supriyadi, warga Lampung, untuk berbuat sesuatu yang bisa membantu meringankan penderitaan warga Pidie Jaya, Aceh. Untuk membantu korban gempa tersebut, pria berusia 44 tahun ini, berniat untuk menjual sebagian lahan miliknya seluas 20 hektar.
Lahan berupa pantai berbukit yang ditumbuhi pohon mangrov ini terletak di sepanjang Pantai Ringgung, Desa Sidodadi, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Awalnya, Keindahan Pantai Ringgung, memunculkan rencana Supriyadi untuk mengembangkan pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata pantai mangrove terbesar di Indonesia.
Ia juga memiliki obsesi untuk menyulap kawasan pantai eksotis ini menjadi Bali-nya Sumatera. Sayangnya, hingga kini rencananya itu kurang mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Lampung.
Bahkan, menurut Supriyadi, belum lama ini seorang investor asing sudah menyampaikan keinginannya untuk berinvestasi puluhan milyar di Pantai Ringgung ini.
Namun, gempa dahsyat yang menewaskan 102 orang di Aceh beberapa hari lalu, telah mengubah niatnya yang semula ingin membangun Pantai Ringgung menjadi kawasan wisata bertaraf internasional
“Saya sudah membatalkan rencana saya untuk membangun Pantai Ringgung menjadi kawasan wisata Bali kedua. Bagi saya membantu sesama saudara yang tertimpa musibah jauh lebih berarti dari apapun yang bersifat duniawi,” tutur Supriyadi kepada reportasenews.com belum lama ini.
Mantan penjual pempek keliling yang kini sudah bangkit menjadi pengusaha ini, sudah memutuskan untuk menjual atau melelang lahan seluas 20 hektar itu seharga Rp 40 Milyar.
“Saya berharap ada yang berminat untuk membeli lahan saya ini. Jika sudah laku, 20 Milyarnya akan saya sumbangkan untuk membangun kembali mesjid-mesjid yang rusak akibat gempa di Pidie Jaya Aceh,” kata Supriyadi.
Niat pria ini, memang tidak hanya sekedar isapan jempol belaka. Keinginannya untuk membantu meringankan penderitaan korban gempa tersebut juga ia sampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo.
“Saya sudah mengirim surat kepada Pak Jokowi. Dan saya sudah sampaikan niat saya untuk ikut membantu membangun kembali mesjid-mesjid yang hancur. Semoga Tuhan meridoi biat baik saya,” ucapnya.
Tidak hanya terhadap korban gempa di Aceh, pria berdarah Jawa ini juga akan menyisihkan sebagian dari hasil penjualan lahannya itu untuk membantu membangun sejumlah sekolah di pedalaman Nusa Tenggara Timur.
“Bukan cuma masjid di aceh yg roboh yang ingin saya bantu, tetapi saya juga mau membantu 2 M untuk sekolah-sekolah di NTT. Saya tidak tega melihat di sana ada sekolah yang mirip kayak kandang kambing. Saya tidak memandang suku dan agama, buat saya semu umat di dunia ini sama, saling membantu dan saling mengasihi,” ungkap Supriyadi.
Kini Supriyadi tinggal menunggu siapapun yang ingin membeli lahan miliknya.(Tjg)