Italia, reportasenews.com – Perempat final Liga Champions 2016-2017 bakal mempertemukan klub asal Italia Juventus melawaan Klub asal Spanyol Barcelona. Menghadapi raksasa sekelas Barca bergemingkah Juventus? Wakil Presiden Juve, Pavel Nedved, menyebut klubnya siap menghadapi Barcelona pada perempat final nanti.
“Pertemuan melawan Barcelona sangat menarik. Barcelona merupakan tim yang sangat kuat dan kami harus memusatkan perhatian kepada mereka untuk menunjukkan daya saing,” tutur Nedved di situs resmi UEFA
Berdasarkan catatan pertandingan sebelumnya, kedua kesebelasan pernah bertemu pada laga final Liga Champions 2014-2015. Saat itu, I Bianconeri menyerah dengan skor 1-3.
Skuat Putih-Hitam akan lebih dulu menjamu Barcelona di Juventus Stadium pada 11 April mendatang, sebelum gantian bertandang ke Camp Nou, 19 April 2017
.”Menurut saya, Juventus telah berkembang pesat sejak kekalahan di final Liga Champions 2015, tim ini harus bermain tanpa takut melawan Barcelona. Saya tidak yakin laga kandang atau tandang akan berpengaruh banyak pada fase ini, Anda harus bermain sebaik mungkin untuk 180 menit,” lanjut pria asal Republik Ceska tersebut.
Juventus telah bertemu dengan Barcelona dalam tujuh pertandingan di seluruh ajang kompetisi. Sejauh ini, Blaugrana lebih unggul dengan meraih tiga kemenangan, dua kali seri, serta I Bianconeri tercatat dua kali menang.
Kedua kesebelasan pernah bertemu pada perempat final Liga Champions musim 2002-2003. Pada waktu itu Juventus menyingkirkan Barcelona dengan keunggulan agregat 3-2.
Dua mantan pemain timnas Italia, Alessio Tacchinardi dan Vincenzo Montella, optimistis Juventus mampu menyingkirkan Barcelonadari Liga Champions musim ini.
Tacchinardi menilai I Bianconeri kurang beruntung harus berhadapan dengan El Barca pada perempat final Liga Champions. Namun, pria berusia 41 tahun ini percaya, Juventus bisa memanfaatkan kelemahan Barcelona.
“Sayang sekali Juventus harus bertemu dengan Barcelona. Meski begitu, kami harus bisa memanfaatkan fisik mereka yang tidak optimal. Kondisi tersebut memberi kami harapan,” ujar Tacchinardi kepada Premium Sport.
“Juventus tidak beruntung pada pengundian kali ini karena harus memainkan leg kedua di Camp Nou. Apapun bisa terjadi di sepak bola, Barcelona membuktikannya ketika menyingkirkan Paris Saint-Germain,” tambah pria yang pernah membela Juventus dari 1994 hingga 2007.
Pada kesempatan lain, pelatih AC Milan, Vincenzo Montella, juga percaya Juventus bisa mengalahkan Barcelona. Menurut Montella, La Vecchia Signora memiliki materi pemain yang cukup kompetitif.
“Leonardo Bonucci akan senang dengan hasil undian ini. Kekalahan Manchester City menunjukkan, Anda tidak dapat lengah pada ajang Liga Champions. Tim sekelas Barcelona juga memiliki peluang untuk tersingkir,” kata Montella.
“Massimiliano Allegri pernah mengalahkan Barcelona ketika masih melatih AC Milan. Bersama Juventus, dia memiliki materi pemain yang mampu bersaing, hasil undian ini sangat menarik,” lanjut pelatih berusia 42 tahun tersebut.
Barcelona pernah mengalami hal buruk kala disingkirkan Juventus dari ajang Liga Champions 2002-2003. Saat itu, Barcelona meraih hasil imbang 1-1 di Turin.
Berstatus tuan rumah, Barcelona justru kalah 1-2. Gol kemenangan Juventus lahir via Marcelo Zalayeta, enam menit sebelum selesai babak perpanjangan waktu..
Kubu Barcelona mengakui, status tuan rumah pada pertemuan kedua tak akan sama dengan apa yang mereka lalui kala membekap Paris Saint-Germain (PSG). “Kami menghormati Juventus, dan itu hal yang harus kami cermati. Juventus tak sama dengan PSG, dan bagi saya, laga penentuan justru saat leg 1 di Turin,” tegas Jordi Mestre, Wakil Presiden Barcelona, seperti dirilis Sport.es.
Komentar tersebut menjadi rujukan kalau Barcelona tak akan mudah melibas Juventus, meski di atas kertas mereka punya stok pemain dan corak permainan lebih agresif. Wakil Presiden Juventus, Pavel Nedved menganggap kunci utama terletak pada apa yang akan terjadi di Turin.
“Sangat menyenangkan bersua Barcelona, karena mereka adalah satu di antara tim ternama di dunia, dan tentu saja kami akan fokus pada perjumpaan pertama. Mereka tim kuat, tapi Juventus akan menunjukkan sisi kompetitif, terutama saat berlaga di Turin,” tegas Nedved.
Nedved mengaku tak bisa membeberkan prediksi. Bagi Nedved, pertemuan terakhir di final Liga Champions 2015, tak bisa menjadi ukuran. Pola dua pertemuan, kandang dan tandang, membuat setiap tim akan bekerja keras mengatur ritme atau strategi.
“Saya pikir Juventus sudah banyak berkembang sejak final tahun 2015. Juventus akan bermain tanpa takut kontra Barcelona. Kami siap bermain lebih dari 180 menit,” ancam Nedved.(ham/bc)