Jakarta, Reportasenews – EHL Bio, perusahaan terapi sel punca terkemuka di Korea, telah menandatangani perjanjian dengan mitra Indonesia untuk mendirikan pusat Riset dan Good Manufacturing Produck (GMP) di Indonesia.
EHL adalah akronim dari Esthetic (Estetika), Health (Kesehatan), dan Longevity (Umur Panjang), sesuai dengan misi perusahaan ini yang sangat peduli terhadap kecantikan, kesehatan, dan umur panjang umat manusia.
Didirikan pada tahun 2012, perusahaan ini mengkhususkan diri dalam pengembangan terapi sel punca. Secara sederhana, terapi sel punca adalah sebuah metode pengobatan yang mencangkokkan (transplantasi) sel manusia sehat untuk menggantikan sel yang rusak.
Saat ini, EHL telah berhasil mengembangkan tiga jenis sel punca untuk terapi yang berasal dari sel lemak, urine, dan tali pusat. EHL juga sukses dalam pengembangan tiga jenis sel imun untuk terapi. Perusahaan ini juga aktif dalam penelitian dan pengembangan untuk mengaktifkan sel punca dan sel imun serta meningkatkan efek keberhasilan terapi.
Tak hanya itu, EHL Bio juga memproduksi kultur sel punca dan eksosom yang merupakan bahan baku kosmetik untuk perusahaan kosmetik, serta mengembangkan dan memproduksi secara mandiri media kultur yang spesifik untuk setiap kultur sel.
Bahan baku kosmetik ini memiliki efek memperbaiki kerutan dan dapat memutihkan kulit, yang tingkat keberhasilannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan eksosom yang sudah ada. Produk ini akan segera diluncurkan di Indonesia.
Saat ini, selain dari pemerintah Korea, EHL Bio juga sedang dalam proses mendapatkan sertifikasi global sebagai pusat pemrosesan sel dan telah mendapatkan dari Kementrian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang.
Teknologi EHL Bio terbukti efektif dan aman karena dalam prosedurnya menggunakan sel punca diri sendiri.. Tahun ini, uji klinis Fase II telah selesai dan keberhasilannya telah terbukti selama 10 tahun sel punca diri sendiri lebih berhasil daripada sel punca donor.
EHL Bio mengembangkan terapi sel punca dan sel imun secara bersamaan. Hal ini karena setiap penyakit memiliki penyebab dan pengobatan yang berbeda. Ada banyak efek sinergis dari pengobatan dengan menggunakan sel punca dan sel imun secara bersamaan, daripada hanya menggunakan salah satunya.
“Setiap sel memiliki fungsi dan peran yang berbeda. Tingkat keberhasilan pengobatan akan lebih tinggi dengan menggunakan kombinasi sel imun, daripada sel imun tunggal untuk mengobati kanker.”, jelas Dr Lee, CEO EHL BIO saat memberikan keterangan kepada awak media di Jakarta.
EHL Bio adalah salah satu dari sedikit perusahaan di dunia yang memiliki sekaligus teknologi untuk memasok tiga jenis sel punca, dan juga tiga jenis sel imun.
Ada banyak permintaan untuk transfer teknologi EHL Bio dan pembangunan fasilitasnya, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara Asia Tenggara dan Timur Tengah. Kami EHL Bio telah berminat untuk mengembangkan bisnis industry ini di Indonesia terlebih dahulu.
Meningkatnya jumlah penderita penyakit yang mengancam jiwa di Indonesia, seperti kanker, stroke, penyakit ginjal, penyakit sendi, penyakit jantung, hipertensi, dan kegemukan/obesitas, adalah alasan mengapa Indonesia membutuhkan kehadiran teknologi terapi sel.
Tahun ini, EHL akan memulai pemilihan lokasi dan pembangunan fasilitas dengan mitra yang memiliki reputasi dan kemampuan yang baik di Indonesia. Setelah menyelesaikan konstruksi pada semester pertama tahun 2024, pemantauan lingkungan, instalasi peralatan dan pengujian fasilitas akan selesai pada akhir tahun 2024.
Setelah mendapat persetujuan dari pemerintah, fasilitas ini akan menjadi pusat terapi sel terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara mulai tahun 2025. Produksi tahunan akan dimulai dengan lebih dari 20.000 lot pada tahun pertama untuk memenuhi permintaan pasien sebanyak mungkin.
Terapi sel di Indonesia baru saja dimulai, dan Korea berencana untuk mentransfer teknologi, hak paten, dan hasil uji klinis ke Indonesia dalam waktu lima tahun, dengan membawa serta pengetahuan, pengalaman, dan banyak pencapaian yang diperoleh selama hampir 30 tahun dalam penelitian, uji klinis, dan perawatan klinis.
EHL akan mengoperasikan rumah sakit terapi sel terbesar di dunia (yang mengkhususkan diri dalam pengobatan regeneratif dan pengobatan kanker) di Indonesia, menciptakan sebuah rumah sakit pusat yang tidak hanya akan merawat orang Indonesia, tetapi juga pasien dari Asia Tenggara dan negara-negara lain.(*)