Jayapura, reportasenews.com – Tak setuju Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Provinsi Papua dilaksanakan di luar Papua, para ormas pendiri, ormas didirikan, kader dan Fungsional DPD Partai Golkar Provinsi Papua melakukan aksi damai di Halaman Kantor DPD Partai Golkar Provinsi Papua. Selasa (26/9)
Azis Samual, selaku Plt Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua dituding sebagai orang yang mengatur agar musda itu dilaksanakan di luar Papua, sehinga mengancam posisi para Pengurus Partai Golkar di Provinsi Papua.
Wakil Ketua Harian DPD Partai Golkar Provinsi Papua, Deerd Tabuni, pada kesempatan itu menyebutkan, Musda Partai Golkar seharusnya sudah diagendakan Mei 2017, namun tertunda hingga tiga kali.
“Kami merasa sangat dirugikan oleh Ketua Plt Azis Samuel, selama menjabat plt belum pernah melakukan rapat koordinasi dengan para kader, hanya tinggal di hotel 1 – 2 hari langsung ke Jakarta,” kata Deerd.
Oleh sebab itu, kata Deerd, pihaknya memutuskan untuk melakukan aksi damai ini dengan harapan DPP Partai Golkar bisa segera mengambil langkah untuk melakukan pergantian plt baru dengan tujuan melakukan konsolidasi Musda Partai Golkar.
“Kami ingin meneruskan kepada DPP Partai Golkar untuk segera mengambil langkah pergantian ketua plt dan mendudukkan plt baru hanya untuk melaksanakan musda 1 – 2 hari ke depan. Musda harus dilaksanakan di Jayapura, dan tidak kemana-mana,” ujarnya.
Deerd menegaskan, di Papua, 2018 akan ada pemilihan gubernur dan pilkada bupati, untuk itu, ia mempertanyakan untuk apa musda dilaksanakan di Jakarta. “Kami ke Jakarta untuk apa? Hak memilih Jayapura ada di Jayapura, untuk itu kegiatan Partai Golkar harus ada di Jayapura,” tegasnya.
Menurut Pantauan di lapangan, para kader dan Fungsional DPD Partai Golkar Provinsi Papua memegang Pamplet bertuliskan “Musda Golkar tetap dilaksanakan pada 28-30 September 2017 di Provinsi Papua”.
Nampak pula baliho besar bertuliskan “Azis Samual Penjahat Partai Segera Angkat Kaki dari Tanah Papua”. Dalam orasi, terdengar teriakan dari kader yang mengatakan penolakan terhadap Azis Samual untuk kembali ke Papua.
Aksi demo damai ini berlangsung sekitar dua jam dengan pengawasan dari pihak kepolisian. Usai menyampaikan semua orasi dan membacakan pernyataan sikap, aksi ini berakhir dengan tertib dan lancar.(riy)