Australia, reportasenews.com – Sebuah kapal khusus yang disewa untuk mencari Malaysia Airlines MH370 telah bekerja dilapangan untuk memecahkan salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia, kapal itu telah sampai di tempat terpencil di Samudera Hindia dimana ilmuwan Australia percaya bahwa pesawat tersebut jatuh.
Penerbangan MH370 menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada bulan Maret 2014 dengan 239 orang, kebanyakan orang Cina, di dalam kapal.
Penyidik percaya seseorang mungkin telah sengaja mematikan transponder MH370 sebelum mengalihkannya ke Samudera Hindia.
Puing-puing telah dikumpulkan dari pulau-pulau di Samudera Hindia dan pantai timur Afrika dan setidaknya tiga buah telah dikonfirmasi berasal dari pesawat yang hilang.
Malaysia sepakat pada awal bulan ini untuk membayar perusahaan AS, Ocean Infinity hingga $ 70 juta jika menemukan pesawat tersebut dalam waktu 90 hari. Kapal pencari, Seabed Constructor, berangkat dari Durban, Afrika Selatan, pada tanggal 3 Januari.
Kapal tersebut dilengkapi dengan delapan kapal selam otonom yang bisa mencari luas dasar laut lebih cepat dari pada pemindai yang digunakan pada penelusuran sebelumnya, Charitha Pattiaratchi, profesor oseanografi pesisir di Universitas Western Australia, mengatakan melalui telepon dari Kolombo.
“Jika mereka tidak menemukan apapun dalam 90 hari ini saya pikir itu akan menjadi akhir sebuah upaya selama puluhan tahun kedepan – ini seperti usaha terakhir, jika anda percaya,” katanya.
Data yang dipasok dari sistem pelacakan otomatis, menunjukkan kapal tersebut mencapai zona pencarian pada hari Minggu, dan pada hari Selasa melacak sebuah tempat yang menurut agensi ilmiah Australia memiliki “ketepatan dan kepastian yang belum pernah terjadi sebelumnya” adalah lokasi pesawat yang paling mungkin terjadi.
Ocean Infinity yang berbasis di Texas tidak dapat dihubungi di luar jam kerja di kantor-kantor di Houston dan London.
Australia, Malaysia dan China pernah membatalkan pencarian dua tahun untuk pesawat tersebut setahun yang lalu setelah tidak menemukan apa-apa di zona pencarian bawah laut sepanjang 120.000 kilometer persegi. (Hsg)